Seriusi Aspirasi Soal SPAM, Suntan Bandakh Makhga Datangi PUPR dan Nilai PDAM Ketempuhan Tahlil
Ditulis oleh Biro Pesawaran pada Juni 13, 2024
DRadioQu.com, PESAWARAN – Tokoh Adat Kebandakhan Makhga Way Lima tindak lanjuti aspirasi warga penerima manfaat yang ditampungnya, soal SPAM Pesawaran yang tak jua ngalir sampai sekarang, dengan mendatangi Dinas PUPR Pesawaran.
Dinilai runyam dan tak mungkin dihadapi sendiri, oleh PUPR, didatangkan pula pengelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pesawaran guna mengurai persoalan Sistem Penyediaan air minum (SPAM) yang dibangun oleh Pemda Pesawaran melalui PUPR tahun 2022 lalu yang diduga gagal, Rabu (12/06/2024).
Kedatangan Agus Bastian, Gelakh Suntan Bandakh Makhga IV di PUPR ini, disambut oleh Kabid Penyehatan Lingkungan (Anwar Sadat) dan Sekretaris PUPR (Davit) diruang kerjanya yang langsung diserbu beberapa pertanyaan pokok perkara soal SPAM yang dikeluhkan oleh warga Suntan itu, karena dari awal pembangunan hingga selesainya dan sampai saat ini, tidak ada yang diterima warga azas manfaat SPAM tersebut.
Merasa kewalahan menjawab pertanyaan yang bertubi dan berulang itu, Davit CS berinisiatif memanggil pihak PDAM yang didatangi langsung oleh Dirut Heri Kurniawansyah dan rombongan.
Dalam ruang rapat tersebut, dua lembaga atau Instansi ini yakni PUPR dan PDAM, dihadapan Agus Bastian yang berpakaian lengkap keadatannya itu, nampak berat mengakui siapa yang bertanggung jawab atas tidak memenuhi tujuan dibangunnya SPAM tersebut hingga air yang menjadi sumber kehidupan ini tidak sampai kemasyarakat dari program itu.
Sempat terjadi ketegangan dalam rapat itu atas pendirian dari PUPR dan PDAM yang mengklaim sudah menjalankan proyek SPAM tersebut sesuai dengan prosedur, namun faktanya, SPAM senantiasa ditanyakan hasilnya hingga menimbulkan asumsi miring dimasyarakat karena dengan jumlah modal yang besar, namun dianggap produk gagal.
Atas tidak tercapainya tujuan dari diskusi itu, Suntan Bandakh Makhga ini memberikan kesenjangan waktu pada keduanya baik PU atau PDAM untuk terus berupaya mendatangkan hasrat masyarakat yakni mengalirkan air layak konsumsi itu baik dari jaringan lama atau baru yang dikelola PDAM.
“Guna menjawab pertanyaan dan aspirasi masyarakat kepada kami dan komit dengan rencananya yang tidak main-main, kami mendatangi PUPR ini. Dan dari hasil pertemuan itu yang kebetulan juga dihadiri oleh pihak PDAM Pesawaran, mereka minta waktu untuk memperbaiki jaringan-jaringan yang mengganggu”, ungkap Suntan Bandakh Makhga ini sesaat setelah dirinya keluar dari ruang rapat itu yang didampingi beberapa tokoh masyarakatnya.
“Dan menurut kami dalam hal ini, PDAM ketempuhan Tahlil, karena pekerjaan ini jelas PUPR, bukan PDAM. Yang jelas, kita tunggu hasil dari kedua instansi ini tadi bagaimana. Karena hasil dari rapat tadi tidak ada satupun yang mampu menjawab siapa yang bertanggung jawab dari SPAM ini”, pungkas Agus Bastian, Suntan Bandakh Makhga ini.(brm/tim)