Terputar

Title

Artist


Seseorang yang kerap tampil ceria bahkan bisa membuat orang lain tertawa, seperti tampak baik-baik saja.

Ditulis oleh pada Januari 21, 2024

Seseorang yang kerap tampil ceria bahkan bisa membuat orang lain tertawa, seperti tampak baik-baik saja. Namun, di balik itu semua ternyata beberapa di antaranya memiliki masalah kesehatan mental yang mereka sembunyikan.

Direktur Utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional DR Dr Nova Riyanti Yusuf SpKJ mengatakan, orang dengan kepribadian ceria dan humoris sangat memungkinkan mengalami gangguan kesehatan mental. Justru kondisinya lebih parah atau mendalam dari kepribadian lainnya.

“Orang seperti ini termasuk ke dalam masked depression atau depresi terselubung. Hal ini sebenarnya (rasanya) lebih menyakitkan,” ujarnya seperti dilansir dari laman Antara.

Psikiater yang juga anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia itu menjelaskan, orang dengan kepribadian tersebut, tetapi mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi, bipolar atau lainnya. Namun, biasanya terlihat, umumnya melakukan represi terhadap perasaannya.

Lebih lanjut, merepresi atau menekan perasaan sehingga tidak menunjukkan gejala atau tanda di depan orang lain. Perlu diketahui juga, kejadian ini seringkali justru memperburuk keadaan mereka.

“Artinya dia merepresi, menekan ke bawah emosi dan perasaannya. Namun represi itu bukan mekanisme pertahanan diri yang baik, itu malah lebih merusak dan berbahaya buat dia,” terangnya.

Menurutnya, seseorang dengan depresi terselubung, sangat perlu diwaspadai oleh orang-orang terdekat. Agar nantinya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti yang terburuk adalah mengakhiri hidupnya.

Bahkan, orang yang masih sangat produktif dan cukup aktif dalam kesehariannya juga sangat memungkinkan untuk mengalami hal tersebut.

Cara Mengatasinya

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan orang terdekat, yaitu melakukan 3P, yakni mendeteksi pikiran, perasaan, dan perilakunya.

Orang dengan gangguan mental, utamanya depresi, umumnya akan merasa tidak berdaya atau tidak menemukan pentingnya hidup di dunia. Sebagian mungkin akan memberikan pandangan, bahwa hidup di dunia adalah hal yang melelahkan dan tidak ada artinya, meskipun menyampaikannya diiringi oleh candaan.

Nova menjelaskan, menunjukkan perhatian merupakan hal pertama yang bisa dilakukan apabila memiliki orang terdekat dengan gangguan mental tersebut.

“Tidak perlu menyinggung apa yang ia alami dan berniat menyelesaikan masalahnya. Cukup misal berikan segelas kopi dan mengajaknya berbicara hal lain, dengan ini dia akan merasa bahwa masih ada orang yang peduli dengannya,” pungkasnya.