Terputar

Title

Artist


Belum lama ini, Fujianti Utami atau yang dikenal Fuji mengungkapkan bahwa dirinya menderita gangguan mental Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

Ditulis oleh pada Desember 29, 2023

Belum lama ini, Fujianti Utami atau yang dikenal Fuji mengungkapkan bahwa dirinya menderita gangguan mental Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Gangguan ini membuat selebgram ini mengalami kesulitan dalam mempertahankan fokus, mendengarkan, dan bahkan cenderung hiperaktif.

Namun, apa yang mungkin kurang dikenal adalah bahwa penderita ADHD memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2. Penelitian menunjukkan bahwa risiko ini dapat meningkat karena faktor-faktor seperti riwayat keluarga diabetes, gaya hidup yang tidak sehat, dan obesitas.

Risiko terkena gula darah tinggi dan diabetes tipe 2 cenderung meningkat pada penderita ADHD. Hal ini dapat dijelaskan melalui hubungan antara stimulasi dopamin pada otak penderita ADHD dan pola makan yang tinggi karbohidrat serta gula.

“Beberapa penderita ADHD menghadapi masalah berat badan karena kecenderungan mereka untuk makan berlebihan, bahkan dengan makanan yang sebenarnya tidak disukai. Sifat impulsif ini membuat mereka kesulitan merencanakan langkah-langkah kesehatan di masa depan, seperti makan seimbang, berolahraga, dan menjalani gaya hidup sehat,” ujar Psikolog Roberto Olivardia, PhD, mengutip laman Additude Kamis (28/12/2023).

Menurut Olivardia, kesulitan penderita ADHD dalam merencanakan langkah-langkah kesehatan dapat menjadi faktor pemicu diabetes tipe 2. Mereka cenderung kurang memperhatikan aspek-aspek penting seperti pola makan yang sehat dan olahraga.

Berbagai penelitian juga mendukung temuan ini, menunjukkan adanya hubungan positif antara ADHD dan diabetes tipe 2 pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda.

Sebuah penelitian dari Swedia bahkan melaporkan bahwa orang dewasa dengan ADHD memiliki dua kali lebih besar kemungkinan untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang tidak mengidap ADHD. Jenis kelamin juga memainkan peran, dengan laki-laki ADHD memiliki potensi risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan perempuan ADHD.

Dengan setidaknya 72% populasi ADHD memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami diabetes tipe 2, pengobatan menjadi sebuah tantangan tersendiri. Penderita perlu meningkatkan kewaspadaan ekstra dalam mengelola kondisi ini, termasuk mengadopsi gaya hidup sehat, pola makan yang seimbang, dan rutin berolahraga.

Dengan menyadari keterkaitan antara ADHD dan diabetes tipe 2, diharapkan upaya pencegahan dapat ditingkatkan dan pemahaman lebih lanjut dapat membantu penderita dalam mengelola kedua kondisi tersebut secara efektif.