Terputar

Title

Artist


Apa Itu Strok?

Ditulis oleh pada Oktober 19, 2023

Stroke merupakan kondisi penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Penyakit ini sangat serius dan memerlukan penanganan medis segera, karena dapat menyebabkan kerusakan otak permanen atau kematian jika tidak diobati dengan cepat.

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada 2019, stroke atau strok adalah penyebab utama kematian secara global yang menduduki posisi kedua, dan menjadi nomor satu penyakit yang menyebabkan kecacatan.

Apa Itu Strok?
Strok terjadi saat aliran darah ke bagian otak terhambat atau terputus, baik karena pembuluh darah tersumbat atau pecah. Ketika hal ini terjadi, sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi, menyebabkan kerusakan serta kematian sel otak.

Gejala Strok
Untuk mencegah semakin parah penyakit strok, Anda perlu mengenali tanda-tandanya agar bisa segera mendapatkan pertolongan medis. Beberapa gejala stroke yang perlu diwaspadai meliputi:

– Kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh.
– Kesulitan berbicara atau mengucapkan kata-kata.
– Kesulitan mengontrol otot wajah, terutama pada satu sisi.
– Kehilangan penglihatan, penciuman, rasa, atau sentuhan secara tiba-tiba.
– Penglihatan kabur.
– Kehilangan keseimbangan.
– Sakit kepala hebat dan mendadak.
– Serangan iskemik transien (TIA) atau strok ringan dengan efek sementara.

Penyebab Strok
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke, termasuk tekanan darah tinggi, diabetes tipe dua, kolesterol tinggi, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, gangguan pembekuan darah, aneurisma otak, fibrilasi atrium, cacat jantung, penyalahgunaan obat, dan stres.

Cara Mencegah Strok
Untuk mencegah strok, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut:
– Menjaga pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan rendah lemak dan kaya serat.
– Melakukan olahraga secara teratur untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
– Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol.
– Hindari obat-obatan terlarang dan obat jenis narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA).
– Cukup istirahat dan tidur.
– Mengelola stres dengan metode relaksasi seperti meditasi atau yoga.
– Menerima perawatan medis jika pernah mengalami TIA atau gejala strok lainnya.