Menetapkan Aturan pada Anak
Aturan bisa diperkenalkan kepada anak sejak anak bisa berkomunikasi dua arah. Jika anak masih terlalu kecil, bisa kenalkan aturan-aturan yang sangat sederhana dan mudah dimengerti anak. Dilansir dari laman caring.childstory.nsw.gov.au, bayi belum membutuhkan aturan. Ketika anak masih kecil, lebih baik untuk memberi anak apresiasi atas perilaku baiknya.
Pada usia ini, mengalihkan perhatian anak atau menawarkan aktivitas alternatif ketika anak melakukan sesuatu yang dianggap kurang baik, akan lebih efektif daripada mengatakan “jangan” atau menunjukkan kemarahan karena dapat menghambat kreativitas anak. Usia balita merupakan fase eksplorasi di mana anak ingin mencoba banyak hal. Oleh karena itu, memberi ruang pada anak di usia ini akan membantu mengembangkan krativitasnya. Jika terlalu banyak aturan, anak akan bingung dan takut untuk terus mengeksplor dirinya.
Begitu anak-anak memasuki usia sekolah, orangtua dapat mulai menerapkan aturan dan batasan yang tegas. Hal ini melatih kemandirian dan tanggung jawab anak, serta anak mulai belajar untuk bisa memecahkan masalahnya sendiri. Menerapkan aturan pada anak akan efektif apabila dilakukan dengan konsisten, berkomunikasi secara terbuka, dan tetap menjaga lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang.