Terputar

Title

Artist


Saat ini tengah ramai dibahas soal penyakit rabies. Selain anjing, rupanya hewan yang juga berpotensi terkena penyakit ini adalah kucing.

Ditulis oleh pada Juni 20, 2023

Saat ini tengah ramai dibahas soal penyakit rabies. Selain anjing, rupanya hewan yang juga berpotensi terkena penyakit ini adalah kucing. Simak di bawah ini ciri-ciri kucing rabies.

Belum lama ini beredar video yang menunjukkan seorang anak perempuan yang diduga mengalami rabies karena digigit anjing peliharaannya. Tampak dalam video yang beredar anak perempuan histeris dan mengalami kejang usai diberi minum di rumah sakit. Diduga kuat anak perempuan tersebut mengalami rabies.

Rupanya setelah ditelusuri, anak perempuan berinisial KRA itu bulan lalu digigit anjing peliharaannya sendiri ketika sedang bermain di halaman rumahnya. Gigitan yang dihasilkan anjingnya tidak dalam, hanya tampak seperti luka goresan. Oleh karena itu, orang tua KRA hanya mencuci luka buah hatinya dengan sabun dan air.

Namun, rupanya luka goresan itu berakibat fatal pada sang bocah karena orang tuanya tidak segera membawa buah hatinya itu ke rumah sakit atau puskesmas untuk mendapatkan suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR). Alhasil, satu bulan setelahnya KRA meninggal dunia akibat rabies.

Selama ini rabies diidentikkan dengan anjing. Padahal ada hewan lainnya yang juga membawa virus rabies, salah satunya adalah kucing. Sama seperti anjing, kucing yang tertular rabies dapat menyerang sistem saraf pusat kucing dan menyebabkan gejala neurologis.

Oleh sebab itu, penting bagi para pemilik anabul untuk mengetahui apa saja ciri-ciri kucing rabies guna melindungi kesehatan dan keselamatannya. Tanpa berlama-lama, di bawah ini akan dipaparkan ciri-ciri kucing rabies beserta cara mencegah kucing terkena rabies.

Ciri-ciri Kucing Rabies
Ada beberapa hal yang menjadi ciri bahwa kucing peliharaan terserang rabies. Ciri kucing rabies adalah sebagai berikut:

1. Perubahan Perilaku
Kucing yang terinfeksi rabies dapat mengalami perubahan perilaku yang cukup ekstrem dan mendadak. Apabila sudah mulai menunjukkan gejalanya, hal ini perlu diwaspadai terkena rabies. Contohnya, kucing yang tadinya pendiam bisa menjadi sangat bersemangat dan gelisah. Ataupun sebaliknya, yang biasanya periang dapat tiba-tiba lemas dan menjadi penyendiri.

2. Mengalami Gangguan Saraf
Penyakit ini dapat menyerang otak dan gangguan saraf. Jika sudah tertular, kucing akan menunjukkan gejala berupa kejang, kelemahan otot, tremor, dan gangguan keseimbangan. Gangguan saraf dan otak juga menyebabkan kucing tidak dapat mengenali manusia di sekitarnya. Hal tersebut membuat hewan berbulu ini tidak dapat mengontrol perilakunya sehingga memungkinkan mereka untuk menggigit dan mencakar siapa saja, termasuk pemiliknya.

3. Air Liur Berlebih
Ciri kucing rabies selanjutnya adalah mereka mengeluarkan air liur berlebih. Kucing yang sudah terinfeksi rabies, mereka cenderung banyak meneteskan air liur dari mulutnya yang terlihat seperti buih. Hal ini terjadi akibat kelumpuhan pada otot-otot tenggorokan dan rahang akibat kerusakan saraf dan otak.

4. Vokal Berubah
Kucing yang terinfeksi virus rabies dapat mengalami perubahan suara atau kesulitan dalam mengeluarkan suara. Mereka dapat mengeluarkan suara yang berbeda dari biasanya, seperti suara menjadi serak, lemah, atau tidak normal. Perubahan ini dikarenakan virus yang menyerang sistem saraf pusat, termasuk saraf yang mengontrol otot-otot dalam produksi suara.

Cara Mencegah Rabies Pada Kucing
Pemilik kucing perlu mengetahui beberapa cara untuk mencegah kucing terkena rabies. Berikut cara mencegah rabies pada kucing.

1. Vaksinasi
Vaksin kucing tidak termasuk ke dalam vaksinasi inti, tetapi vaksin ini diwajibkan oleh undang-udang di sebagian wilayah. Vaksin rabies yang diberikan mengandung antigen yang memicu sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan perlindungan terhadap virus menular ini. Berikan vaksin rabies sejak kucing berusia 8 minggu.

2. Hindari Kontak dengan Hewan Liar
Kucing yang tinggal atau dirawat di dalam rumah memiliki risiko lebih rendah terkena rabies. Maka dari itu, minimalisir interaksi kucing peliharaan dengan hewan liar yang berpotensi membawa virus tersebut. Jaga kucing agar tetap di dalam rumah dan dalam area aman sehingga terhindar dari kemungkinan terpapar hewan yang terinfeksi.

3. Jaga Kebersihan
Sebagai pemiliki, kalian harus memastikan kucing selalu dalam keadaan yang bersih dan sehat. Hindari kontak dengan kucing liar atau hewan yang mungkin terinfeksi penyakit menular lainnya.


Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan