Melahirkan merupakan momen paling penting dalam hidup seorang ibu, pasalnya mereka akan dapat bertemu sang buah hati yang telah dinanti-nanti. Namun, tantangan pasca melahirkan juga tidak sembarangan
Ditulis oleh redaksi pada Desember 29, 2022
Melahirkan merupakan momen paling penting dalam hidup seorang ibu, pasalnya mereka akan dapat bertemu sang buah hati yang telah dinanti-nanti. Namun, tantangan pasca melahirkan juga tidak sembarangan. Sebanyak 4 dari 5 ibu atau 80 persen ibu mengalami baby blues pasca melahirkan sang buah hati. Istilah baby blues mengacu pada kondisi perubahan suasana hati dan perasaan sedih lainnya yang umumnya muncul pada minggu pertama setelah melahirkan.
Sebagian besar ibu mengalami baby blues pada hari kedua atau ketiga setelah bayi mereka lahir. Kondisi baby blues dapat terjadi hingga 2 minggu dan umumnya akan hilang dengan sedirinya tanpa perlu perawatan apapun. Disebut baby blues karena kondisi ini kerap datang secara tiba-tiba tanpa sebab apapun, membuat seorang ibu dirundung perasaan sedih, mudah tersinggung, menangis, gelisah, dan cemas yang tak terduga.
Agar mengenali lebih lanjut terkait baby blues, merangkum dari berbagai sumber, inilah beberapa gejala baby blues yang harus diperhatikan.
Melansir dari whattoexpect.com, inilah beberapa penyebab baby blues dapat terjadi pada sebagian besar ibu yang baru saja melahirkan anaknya:
1. Perubahan Tingkat Hormon
Hormon estrogen dan progestrone akan turun secara drastis pasca melahirkan, dan menyebabkan modd swings yang cukup parah.
2. Proses Melahirkan yang Sulit
Persalinan yang melelahkan secara fisik diikuti dengan kepulangan yang melelahkan, diperparah dengan tuntutan perawatan bayi yang baru lahir sepanjang waktu. Hal ini dapat membuat ibu baru merasa kewalahan.
3. Terkejut dan Merasa Bersalah saat Melihat Bayi
Seorang ibu yang baru saja melahirkan kemungkinan besar dihujani emosi campur aduk terkait peran barunya sebagai orang tua. Hal ini dapat menjadi pemicu baby blues.
4. Kesulitan Menyusui
Puting yang sakit, pembengkakan yang menyakitkan, masalah pelekatan, dan banyak hal seputar permasalahan menyusui lainnya dapat membuat beberapa minggu pertama pasca persalinan menjadi sangat menantang bagi para ibu.
5. Stres dalam Hubungan
Pasca melahirkan, seorang ibu cenderung akan dihantui perasaan khawatir terkait kehidupan romantisnya dengan pasangan atau suami, apakah akan kembali seperti dulu sebelum dirinya melahirkan sang buah hati atau justru akan berubah.
Kondisi baby blues kerap kali disalahartikan sebagai Postpartum Depression (depresi pasca melahirkan). Padahal, keduanya merupakan hal yang berbeda. Agar tidak terjadi kesalahan dalam mengartikan kondisi yang sedang dialami, terutama bagi para ibu yang baru saja melahirkan, berikut merupakan gejala-gejala yang ditunjukkan jika mengalami baby blues seperti yang dilansir dari marchofdimes.org:
- Merasa gelisah atau cemas.
- Menjadi tidak sabaran dan pemarah.
- Sering menangis tanpa sebab.
- Merasa seperti bukan menjadi diri sendiri.
- Merasa sulit untuk berkonsentrasi.
- Perubahan suasana hati (mood changes).
- Merasa sedih terus-menerus tanpa sebab.
- Baby blues biasanya muncul beberapa hari setelah melahirkan dan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.
Perlu dicatat jika kondisi seperti di atas muncul lebih parah disertai dengan kondisi lainnya dan bertahan hingga beberapa bulan bahkan satu tahun, maka segera periksakan diri ke dokter karena dikhawatirkan berkaitan dengan kondisi postpartum depression.