Pubertas adalah waktu di mana tubuh berkembang dan mengalami pertumbuhan secara cepat. Sistem reproduksi serta organ dalam lainnya juga menjadi matang.
Masa pubertas dapat menjadi momen yang menantang dan juga membingungkan bagi anak. Hal ini dikarenakan pubertas yang dimulai dengan percepatan produksi hormon pada tubuh yang menyebabkan perubahan fisik pada anak laki-laki.
Anak laki-laki biasanya mengalami banyak perubahan penting, baik emosi maupun fisik pada saat mengalami pubertas. Perubahan ini salah satunya disebabkan oleh otak yang mengalami perkembangan sehingga mempengaruhi emosi serta perilaku anak laki-laki.
Masa pubertas pada anak laki-laki umumnya terjadi pada usia sekitar 11 sampai 13 tahun dan prosesnya akan berlangsung selama beberapa tahun. Dan selesai pada saat anak mencapai usia 20 tahun.
Mengutip dari medicalnewstoday.com, tubuh mengalami banyak perubahan internal maupun eksternal selama masa pubertas. Masa ini merupakan waktu di mana anak:
1. Mencapai tinggi dan proporsi tubuh orang dewasa.
2. Mengembangkan karakteristik seks.
3. Tubuh sudah mampu untuk bereproduksi.
Oleh karena itu, berikut merupakan ciri-ciri pubertas pada anak laki-laki yang dirangkum dari berbagai sumber:
1. Perubahan Bentuk Tubuh
Pubertas terjadi ketika suatu bagian di otak yang disebut hypothalamus mulai memberi sinyal ke seluruh tubuh bahwa sudah untuk waktunya untuk mengembangkan karakteristik dewasa. Hypothalamus memberi sinyal melalui hormon yang menyebabkan reproduktivitas pada organ testis anak laki-laki untuk menghasilkan berbagai hormon lainnya. Hormon-hormon tersebutlah yang menyebabkan perubahan atau pertumbuhan di berbagai bagian tubuh, salah satunya adalah perubahan bentuk tubuh.
Melansir dari verywellfamily.com, perubahan bentuk tubuh pada anak laki-laki yang sedang mengalami masa pubertas dapat dilihat secara eksternal. Proporsi tubuh anak mungkin terlihat lebih besar karena adanya pertambahan berat badan. Seteleh proses tersebut, anak laki-laki akan mulai mengalami perubahan tinggi badan. Hal itu biasanya terjadi di usia sekitar 13,5 tahun. Bahu mereka akan melebar dan otot mereka akan membesar. Mereka akan terlihat lebih kuat dari sebelum mereka mengalami masa pubertas.
2. Pertumbuhan Rambut atau Bulu
Anak laki-laki yang sedang melalui masa pubertas akan mendapati pertumbuhan rambut atau bulu pada area tubuh yang sebelumnya bersih. Hal ini disebabkan oleh hormon yang memproduksi lebih banyak rambut dari sebelumnya.
3. Pertumbuhan pada Bgaian Dada
Mengutip dari healthychildren.org, pada masa awal pubertas, kebanyakan anak laki-laki mengalami nyeri atau nyeri tekanan di sekitar area dadanya. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan hormon testisteron menjadi estrogen. Proses pertumbah pada area dada bagi anak laki-laki yang kelebihan berat badan mungkin akan memiliki penampilan pseudo-ginekomastia (lipomastia), karena jaringan lemak berlebih di dinding dada.
4. Pertumbuhan Alat Kelamin
Ciri-ciri utama yang dialami oleh anak laki-laki pada masa pubertas adalah pertumbuhan alat kelamin. Alat kelamin anak laki-laki akan mengalami pertumbuhan yang signifikan hingga mungkin mencapai ukuran orang dewasa pada masa pubertas. Pertumbuhan alat kelamin pada masa pubertas ini diawali dari pertumbuhan ukuran panjangnya, lalu diikuti oleh pertumbuhan ukuran besarnya.
5. Perubahan Suara
Anak laki-laki akan mengalami perubahan suara saat kecepatan pertumbuhannya sudah mulai sedikit melamban. Hal ini terjadi karena pita suara dan kotak suara (larynx) bertambah massanya. Suara anak laki-laki akan terdengan lebih berat daripada biasanya. Namun, perlu diketahui bahwa larynx membutuhkan waktu untuk tumbuh.
Mengutip dari healthdirect.gov.au, anak laki-laki yang sedang dalam masa pubertas akan mengalami keretakan suara (crack voice) yang mungkin akan menjadi hal yang memalukan bagi sebagian anak. Namun, setelah larynx tumbuh dengan sempurna, anak akan memiliki suara yang lebih berat dan akan terdengan seperti orang dewasa.
Itulah beberapa ciri-ciri pubertas pada anak laki-laki. Meskipun begitu, perlu diingat bahwa perubahan ini akan terjadi secara berbeda bagi tiap anak. Beberapa anak mungkin akan mengalami masa pubertas lebih cepat atau lebih lambat dari anak lainnya. Selain itu tumbuh menjadi lebih kecil atau lebih besar pada masa pubertas merupakan hal yang normal. Hal itu karena setiap anak melewati masa pubertas sesuai dengan kecepatan mereka sendiri.