Proses rintisan para pelaku startup di Indonesia mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak
Ditulis oleh redaksi pada Juni 11, 2022
Proses rintisan para pelaku startup di Indonesia mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk pemerintah.
Salah satunya Startup Studio Indonesia, sebuah inisiatif Kominfo RI sejak September 2020 untuk mendukung kemajuan ekosistem startup Indonesia.
Aktifitasnya dengan memberikan akses bagi para pegiat early-stage startup dalam mengembangkan potensi bisnisnya.
Dalam proses membesarkan startup, salah satu tahap yang paling krusial adalah pencapaian Product-Market Fit (PMF).
PMF sendiri menggambarkan berbagai upaya perusahaan untuk menyempurnakan produk dan model bisnisnya, agar dapat meningkatkan kecocokan terhadap kebutuhan pasar dan retensi pengguna.
Begitu pentingnya peran PMF terhadap keberlangsungan bisnis startup, Profesor Thomas R. Eisenmann dari Harvard Business School mengungkapkan bahwa 90% dari bisnis rintisan berujung pada kegagalan.
Proses rintisan para pelaku startup di Indonesia mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk pemerintah.
Salah satunya Startup Studio Indonesia, sebuah inisiatif Kominfo RI sejak September 2020 untuk mendukung kemajuan ekosistem startup Indonesia.
Aktifitasnya dengan memberikan akses bagi para pegiat early-stage startup dalam mengembangkan potensi bisnisnya.
Dalam proses membesarkan startup, salah satu tahap yang paling krusial adalah pencapaian Product-Market Fit (PMF).
PMF sendiri menggambarkan berbagai upaya perusahaan untuk menyempurnakan produk dan model bisnisnya, agar dapat meningkatkan kecocokan terhadap kebutuhan pasar dan retensi pengguna.
Begitu pentingnya peran PMF terhadap keberlangsungan bisnis startup, Profesor Thomas R. Eisenmann dari Harvard Business School mengungkapkan bahwa 90% dari bisnis rintisan berujung pada kegagalan.
Sebanyak 15 startup early-stage yang terpilih menjadi finalis mengikuti serangkaian pelatihan, termasuk sesi 1-on-1 Coaching dengan para veteran startup Indonesia, seperti Dimas Harry, Co-founder dan CEO Dekoruma, dan Arip Tirta, Co-Founder dan President Evermos.
Dekoruma sendiri merupakan salah satu platform kebutuhan home & living terbesar di Indonesia yang berdiri sejak tahun 2016.
Bisnis utama Dekoruma terletak pada penawaran interior ritel, dengan lebih dari 100.000 SKU, lebih dari 5.000 mitra desainer untuk kustomisasi.
Sementara itu, Evermos adalah platform social commerce berbasis reseller terbesar di Indonesia yang menghubungkan UKM lokal dengan individu yang ingin memiliki bisnis sendiri (sebagai reseller).
Hingga saat ini, Evermos memiliki lebih dari 500 ribu reseller produktif yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, Evermos mencatatkan peningkatan Gross Merchandise Value (GMV) lebih dari 60x lipat.
Dekoruma dan Evermos mewakili dua startup yang berhasil melalui tahap PMF dengan mulus dan berekspansi lebih jauh untuk mengembangkan bisnisnya ke tahap tingkat lanjut.