Dunia anak-anak biasanya dipenuhi dengan momen bermain yang membawa keceriaan. Dalam tumbuh masa kembangnya, anak akan mulai aktif berbicara dan mengeksplor hal-hal baru.
Sayangnya, perkembangan anak bisa menjadi terhambat jika anak menarik diri dari lingkungannya. Biasanya hal ini dicirikan dengan anak-anak yang lebih suka berdiam diri dan sedikit berkomunikasi.
Tentu saja kondisi ini tidak lazim, artinya ada penyebab yang memicu anak menjadi pendiam. Penyebab anak menjadi pendiam kerap kali tidak disadari oleh orangtua, padahal seharusnya mereka bisa lebih peka terhadap kepribadian maupun karakter anak.
Penyebab pertama anak menjadi pendiam ialah karena anak telah mengalami trauma yang menyerang psikisnya. Masalah ini terjadi ketika anak mengalami peristiwa yang menyakitkan, mengancam jiwa, atau mengganggu kehidupan.
Adapun kasus-kasus yang dapat memicu trauma pada anak diantaranya seperti, pelecehan fisik maupun seksual, kecelakaan, dan bencana alam. Selain memiliki karakter pendiam, anak juga mungkin menjadi cepat marah, perubahan nafsu makan, hingga kehilangan minat pada aktivitas sehari-hari.
1. Anak Mengalami Trauma yang Menyerang Psikis
Penyebab pertama anak menjadi pendiam ialah karena anak telah mengalami trauma yang menyerang psikisnya. Masalah ini terjadi ketika anak mengalami peristiwa yang menyakitkan, mengancam jiwa, atau mengganggu kehidupan.
Adapun kasus-kasus yang dapat memicu trauma pada anak diantaranya seperti, pelecehan fisik maupun seksual, kecelakaan, dan bencana alam. Selain memiliki karakter pendiam, anak juga mungkin menjadi cepat marah, perubahan nafsu makan, hingga kehilangan minat pada aktivitas sehari-hari.
2. Anak Memiliki Sifat Pemalu
Anak bisa memiliki sifat pemalu secara alami sejak ia kecil. Di sisi lain, pengalaman buruk juga memiliki pengaruh terhadap sifat ini.
Anak pemalu dan pendiam umumnya lebih sulit untuk berinteraksi dan akrab dengan orang lain, serta menyesuaikan diri dengan situasi baru. Namun, bersikap malu-malu bisa menjadi masalah jika menyebabkan anak tidak bahagia atau mengganggu kehidupannya.
Misalnya, karena pemalu anak enggan pergi ke sekolah, tidak memiliki teman, tidak mau ke luar rumah, atau mengalami kecemasan.
3. Anak Mengalami Bullying
Bullying merupakan masalah klasik yang selalu terjadi di sekolah. Perilaku ini dapat terjadi dalam bentuk fisik maupun psikologis.
Anak yang mengalami perundungan akan menjadi korban bullying dan hal jelas tidak baik untuk tumbuh kembangnya. Akibat dirundung oelh teman-teman sekolahnya, anak bisa saja menjadi pendiam, menyendiri, stres, mogok makan, sulit tidur, dan masalah lainnya. Si kecil pun mungkin enggan menceritakannya pada Anda
4. Anak Mengalami Speech Delay
Anak bisa menjadi pendiam karena dipicu oleh kondisi kesehatannya yang mengalami speech delay. Ini adalah kondisi keterlambatan berbicara. Kondisi ini berkaitan dengan gangguan fisik anak yang menghambat pembentukan kata-kata dengan benar.
Seorang anak yang mengalami kondisi speech delay akan sulit menangkap dan memahami pembicaraan di sekitarnya serta vokalisasinya sendiri. Kondisi ini tentu membuat anak sulit memahami dan menguasai kata-kata tertentu sehingga dapat menghambatnya meniru dan menggunakan bahasa tersebut dalam sehari-hari.
5. Pola Asuh Orangtua yang Otoriter
Orangtua juga bisa menjadi penyebab seorang anak menjadi pendiam. Orangtua yang otoriter atau terlalu protektif sering kali melarang anak melakukan berbagai hal, mungkin termasuk bergaul. Hal tersebut bisa membuat anak mengalami kesulitan dalam mengembangkan keterampilan sosialnya.
Alhasil, anak pun menjadi pendiam dan susah mendapatkan teman. Sebaliknya, orangtua yang hangat dan penuh perhatian dalam membesarkan anak, bisa membuatnya tumbuh menjadi anak yang mampu bersosialisasi dengan baik.