Tokoh Adat Kebandakhan Makhga Way Lima Tanggapi Aspirasi Soal SPAM Pesawaran Yang Tak Jua Ngalir
Ditulis oleh Biro Pesawaran pada Juni 10, 2024
DRadioQu.com, PESAWARAN – Kebandakhan Makhga Way Lima, Agus Bastian, Gelakh Suntan Bandakh Makhga IV, menerima dan menyambut baik laporan masyarakat yang berada didesanya yang mengeluhkan SPAM Pesawaran yang hingga kini belum juga mengalir.
Atas laporan itu, dirinya berencana segera menghadap dinas terkait untuk menanyakan soal Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dari tahun 2022 ini mengapa tidak mengalir, sementara dirinya tahu, pembangunan SPAM ini bukan nilai yang kecil namun Milyaran, Senin (10/06/2024).
Berlarutnya Soal SPAM yang dibangun tahun 2022 lalu namun tidak memenuhi tujuannya hingga saat ini. Hal tersebut selalu dipertanyakan dan dikeluhkan masyarakat.
Pasalnya, SPAM yang dibangun oleh Pemda Pesawaran melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) pada tahun 2022 lalu yang anggarannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK Reguler Air Minum) hingga biayanya Milyaran rupiah karena pembangunannya meliputi 4 desa, yakni Desa Kedondong, Pasar Baru dan Way Kepayang Kecamatan Kedondong, dan Desa Kubu Batu Kecamatan Way Khilau.
Awalnya masyarakat berharap, mudah bagi mereka mendapatkan air terlebih disaat musim kemarau. Sebab pemerintah dalam hal ini telah melakukan pembangunan tentang kebutuhan masyarakat itu yakni air tadi melalui program SPAM ini.
Namun harapan itu seakan pudar, karena selesainya pembangunan itu hingga saat ini, air yang diinginkan oleh masyarakat dari proyek tersebut tidak dirasakan faedah atau manfaatnya, yang ada hanya terpampang penghias halaman dirumah – rumah mereka meteran-meteran air atau istilah PDAM Saluran Rumah (SR) yang nampak mulai berkarat.
“Semenjak dibangunnya proyek ini sampai sekarang, belum juga mengalir. Ya akhirnya kami harus kembali menggunakan sarana yang ada untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk itu kami berharap agar SPAM ini segera mengalir, karena kami tunggu”, ungkap beberapa warga saat diwawancara.
Atas keawaman masyarakat tersebut untuk bertanya dan mengadu ke siapa, mereka menyampaikan keluhannya ke Tokoh Adat yang ada didesanya, yakni Agus Bastian, Gelakh, Suntan Bandakh Makhga IV, yang tinggal di Desa Pasar Baru Kedondong Kabupaten Pesawaran.
Menanggapi dan menyikapi laporan dan harapan masyarakat ini, Suntan Bandakh Makhga dengan tegas mengatakan terhadap dinas terkait agar jangan main – main soal SPAM ini yang biayanya milyaran sambil bertanya apa dan dimana kendalanya hingga tidak ngalir.
“Saya sebagai pemangku adat yang menerima laporan masyarakat yang datang berulang kali ke kami ini, kami akan menyegerakan mempertanyakan hal ini ke Dinas Perkim Pesawaran atas kendala apa, SPAM yang dibangun di tahun 2022 ini belum juga mengalir, padahal biayanya Milyaran loh, kan aneh kalau sampai sekarang tidak juga memenuhi tujuannya. Itu kenapa ??”, ungkap Bastian pada awak media.
“Untuk itu kami berharap pada dinas tersebut agar tidak main-main dengan proyek ini, agar tidak buruk nilai instansinya hingga sampai ke Bupati Pesawaran dan APH sehingga tidak berbenturan dengan hukum”, tegas Suntan Bandakh Makhga itu. (brm/tim)