Terputar

Title

Artist


Berikut ini tujuh cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki kolesterol tinggi, dikutip dari CDC,

Ditulis oleh pada Mei 15, 2024

Kolesterol tinggi sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas, tetapi bisa berakibat serius bagi kesehatan.Terlalu banyak kolesterol dalam darah dapat menyebabkan penyakit serius, seperti jantung dan strok.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apakah Anda memiliki kolesterol tinggi agar bisa segera ditangani. Berikut ini tujuh cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki kolesterol tinggi, dikutip dari CDC, Selasa (14/5/2024).

1. Tes darah
Setiap orang dewasa disarankan untuk memeriksakan kadar kolesterol mereka secara rutin. Bagi orang dewasa yang sehat, disarankan untuk melakukan tes darah setiap 4 hingga 6 tahun. Namun, bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit jantung atau diabetes, atau yang memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi, tes darah perlu dilakukan lebih sering.

Pemeriksaan ini membantu mengidentifikasi kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat), HDL (kolesterol baik), dan trigliserida dalam darah, sehingga tindakan pencegahan atau pengobatan dapat dilakukan segera.

Anak-anak dan remaja juga perlu memeriksakan kolesterol mereka. Pemeriksaan pertama sebaiknya dilakukan antara usia 9 dan 11 tahun, dan pemeriksaan lanjutan antara usia 17 dan 21 tahun. Anak-anak yang mengalami obesitas atau diabetes mungkin memerlukan pemeriksaan kolesterol lebih sering untuk memantau kesehatan mereka dengan lebih baik.

2. Periksa riwayat kesehatan keluarga
Kolesterol tinggi sering kali merupakan kondisi yang diwariskan dalam keluarga. Jika ada anggota keluarga yang memiliki kolesterol tinggi, Anda berisiko lebih besar untuk mengalami hal yang sama.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui riwayat kesehatan keluarga Anda. Jika ada riwayat kolesterol tinggi, sebaiknya Anda lebih waspada dan melakukan pemeriksaan kolesterol secara teratur, serta menjalani gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko.

3. Ketahui indeks massa tubuh (body mass index/BMI)
BMI adalah ukuran yang digunakan untuk menilai apakah berat badan seseorang sehat berdasarkan tinggi badan mereka. Orang dengan BMI di atas 25 dianggap kelebihan berat badan atau obesitas, yang sering kali dikaitkan dengan tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol yang tidak sehat.

Meskipun peningkatan BMI tidak selalu konsisten dengan peningkatan kolesterol, orang dengan BMI tinggi cenderung memiliki kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida yang lebih tinggi serta kadar kolesterol baik (HDL) yang lebih rendah. Mengelola berat badan melalui diet sehat dan olahraga dapat membantu mengontrol kadar kolesterol.

4. Perhatikan gejala fisik
Kolesterol tinggi sering tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga banyak orang tidak menyadari mereka memiliki kondisi ini sampai terjadi komplikasi serius. Namun, kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang dapat mengakibatkan berbagai gejala fisik.

Gejala ini termasuk nyeri dada (angina), yang disebabkan oleh aliran darah yang terbatas ke jantung, nyeri pada kaki saat berjalan (klaudikasio), yang disebabkan oleh aliran darah yang terbatas ke otot-otot kaki, dan benjolan lemak di bawah kulit (xantomas). Memperhatikan gejala-gejala ini dan berkonsultasi dengan dokter jika terjadi, sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

5. Memantau tekanan darah
Kolesterol tinggi sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung. Memantau tekanan darah secara rutin dapat memberikan indikasi awal tentang risiko kolesterol tinggi dan membantu Anda mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.

Tekanan darah yang tidak terkontrol dapat merusak arteri dan mempercepat penumpukan plak kolesterol, sehingga penting untuk menjaga tekanan darah dalam batas normal melalui diet, olahraga, dan, jika diperlukan, obat-obatan.

6. Nyeri di beberapa bagian tubuh
Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang mengurangi aliran darah ke berbagai bagian tubuh. Hal ini dapat menyebabkan rasa nyeri di leher, rahang, perut bagian atas, dan punggung.

Nyeri tersebut bisa menjadi tanda arteri Anda tersumbat oleh plak kolesterol. Jika Anda mengalami nyeri di area-area tersebut, terutama jika nyeri muncul saat aktivitas fisik dan mereda saat istirahat, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

7. Kondisi medis lainnya
Beberapa kondisi medis, seperti diabetes dan sindrom metabolik, sering berkaitan dengan kolesterol tinggi. Diabetes, misalnya, dapat memengaruhi cara tubuh mengelola kolesterol, sering kali menyebabkan peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, serta penurunan kadar kolesterol baik (HDL).

Memeriksa dan mengelola kondisi-kondisi medis tersebut dengan baik dapat membantu Anda memantau dan mengontrol kadar kolesterol. Perawatan kondisi medis yang terkait dengan kolesterol tinggi biasanya melibatkan perubahan gaya hidup, pengobatan, dan pemantauan kesehatan secara rutin.