Terputar

Title

Artist


Limbah TPA di Sukamaju Dapat Sorotan Tajam Dari Lembaga MAI Pesawaran

Ditulis oleh pada April 24, 2024

DRadioQu.com, PESAWARAN – Masalah sampah yang ditampung di Desa Sukamaju Kedondong Kabupaten Pesawaran yang diletakkan oleh Diskoperindag Pesawaran kian menuju kepenekanan.

Pasalnya, sampah yang banyak berserakan kejalan, bau yang sangat menyengat hingga mengganggu warga Desa Suka itu sudah berjalan bertahun tahun.

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tersebut, nampak tidak terurus hingga diduga tidak ada kepedulian dari Disperindag dan Kabupaten Pesawaran. Sehingga, sampah itu menimbulkan bau busuk, menyebar kelingkungan pemukiman warga sekitar, Selasa (23/04/2024).

Keadaan tersebut sangat dikeluhkan karena sangat mengganggu, terlebih, ketika terhembus angin, hingga dikhawatirkan akan menimbulkan penyakit yang mengganggu kesehatan.

“Sebenarnya kami kurang setuju kalau pembuangan sampah ini ada didesa kami, karena sebelumnya juga tidak ada musyawarah kekami warga area menumpuknya sampah ini. Dampaknya, kami yang menanggung, mulai dari bau yang ditimbulkan, banyaknya lalat dan anjing yang membuat kami risih dan takut, hingga mengancam kesehatan kami.
Apalagi, ini sudah berjalan menahun”, ungkap beberapa warga di area TPA itu.

Keluhan masyarakat ini mendapat respon, dari Lembaga Marwah Aliansi Indonesia (MAI) yang perihatin pada warga atas adanya sampah, tempat pembuangan akhir yang nampak luput dari perhatian Pemda Pesawaran akan kesehatan warga dilingkungan tersebut.

Masyarakat berharap, pemerintah segera mengambil langkah untuk memberikan solusi, agar sampah yang ada di desa mereka tidak mengganggu dilingkungannya, guna menghindari wabah penyakit yang disebabkan oleh sampah tersebut.

Di TKP, Arif Roni Ketua LSM DPD Marwah Aliansi Indonesia (MAI) Kabupaten Pesawaran ini banyak hal yang diungkap terkait sampah itu.

“Menurut kami, sampah yang ada di Desa Sukamaju ini sangat mengganggu karena tidak adanya kepedulian dari dinas terkait, sehingga, didalam sana masih luas untuk membuang sampah, kenapa harus dipinggir jalan seperti ini..??, cetus Arif Roni itu.

Sedangkan menurutnya, dalam perawatan dan kegiatan sampah ini ada anggaran dan biayanya yang sangat besar. Untuk itu dirinya berharap, agar Pemkab Pesawaran tidak tutup mata akan hal ini. (brm/tim)