Orangtua memiliki berbagai cara dalam membesarkan dan membimbing anak untuk tumbuh dalam kehidupannya. Ada yang menggunakan kekerasan hingga yang andil dalam mengarahkan anak. Tumbuhnya anak dalam semasa hidupnya diawali dari pembekalan serta bagaimana orangtua mengemukakan emosinya pada anak. Namun, tidak sedikit orangtua yang melakukan kekerasan secara emosional pada anak.
Emotional abuse atau kekerasan emosional adalah pola atau kebiasaan yang dilakukan oleh orangtua yang menyebabkan anak mengalami emotional distress atau keadaan yang tidak menyenangkan berujung pada kurangnya rasa sayang pada diri sehingga memiliki efek samping pada pembentukan dan perkembangan emosinya. Mereka dapat mengalami penolakan, kritik negatif, ancaman, hingga rasa denial yang tinggi.
Menurut the Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kekerasan emosional orangtua dialami oleh 1 dari 7 anak menjadi korbannya. Bahkan, CDC juga menyebutkan jika anak yang hidup dalam garis kemiskinan dapat mengalami risiko kekerasan emosional yang tinggi.
Apa saja tanda dan dampak dari emotional abusive atau kekerasan emosional pada anak dari orangtuanya? Berikut informasi dari Verywell Mind untukmu.