Terputar

Title

Artist


Musim pancaroba dapat memengaruhi kesehatan seseorang, termasuk anak berusia di bawah lima tahun

Ditulis oleh pada Januari 27, 2024

Musim pancaroba dapat memengaruhi kesehatan seseorang, termasuk anak berusia di bawah lima tahun (balita) karena perubahan cuaca yang mendadak dan tidak stabil.

Perubahan suhu dan kelembapan udara selama musim ini juga dapat berkontribusi pada peningkatan risiko infeksi pernapasan, flu, dan penyakit lainnya.

Selain itu, fluktuasi cuaca dapat memicu masalah pernapasan bagi orang-orang yang memiliki penyakit paru-paru atau alergi. Kondisi perubahan cuaca juga dapat memengaruhi kesehatan mental, seperti menyebabkan perubahan mood atau memperburuk kondisi psikologis tertentu.

Penting bagi setiap orang untuk menjaga kebersihan diri, pola makan seimbang, dan mengonsumsi cukup cairan selama musim pancaroba untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Dokter spesialis anak RS Universitas Indonesia, dr Rilie Armeilia Sp A mengatakan, balita lebih rentan terkena infeksi bakteri atau virus saat musim pancaroba karena sering beraktivitas di dalam rumah, sehingga transmisi kuman lebih cepat menyebar.

“Biasanya kalau lembap atau hujan cenderung tinggal di dalam rumah, lebih banyak indoor daripada aktivitas di luar. Di indoor orang banyak berkerumun di dalam ruangan itu transmisi kumannya lebih cepat, apalagi kalau orang memiliki infeksi batuk pilek juga itu akan lebih berisiko,” kata Rilie, seperti dilansir dari Antara, Jumat (26/1/2024).

Penting bagi setiap orang untuk menjaga kebersihan diri, pola makan seimbang, dan mengonsumsi cukup cairan selama musim pancaroba untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Dokter spesialis anak RS Universitas Indonesia, dr Rilie Armeilia Sp A mengatakan, balita lebih rentan terkena infeksi bakteri atau virus saat musim pancaroba karena sering beraktivitas di dalam rumah, sehingga transmisi kuman lebih cepat menyebar.

“Biasanya kalau lembap atau hujan cenderung tinggal di dalam rumah, lebih banyak indoor daripada aktivitas di luar. Di indoor orang banyak berkerumun di dalam ruangan itu transmisi kumannya lebih cepat, apalagi kalau orang memiliki infeksi batuk pilek juga itu akan lebih berisiko,” kata Rilie, seperti dilansir dari Antara, Jumat (26/1/2024).

Rilie mengatakan, transmisi kuman juga akan lebih cepat apabila tidak diikuti dengan perilaku hidup bersih dan sehat di dalam rumah, seperti tidak sering cuci tangan atau memegang benda yang dipegang orang lain.

Ia menyebut, menyentuh hidung, mulut, atau mata dengan tangan yang kotor dapat meningkatkan risiko terpapar kuman. Mencuci tangan secara teratur adalah cara efektif untuk mengurangi risiko tersebut.

Lebih lanjut, balita memiliki sistem kekebalan yang masih berkembang, sehingga cenderung lebih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri dibandingkan dengan orang dewasa.

Oleh karena itu, penting untuk memberikan perhatian khusus pada kebersihan dan pola makan mereka untuk mendukung perkembangan sistem kekebalan tubuh.