Cokelat hitam adalah jenis cokelat yang mengandung tingkat kakao yang tinggi, memberikan rasa pekat dan cenderung lebih pahit dibandingkan dengan cokelat susu.
Ditulis oleh redaksi pada Januari 24, 2024
Cokelat hitam adalah jenis cokelat yang mengandung tingkat kakao yang tinggi, memberikan rasa pekat dan cenderung lebih pahit dibandingkan dengan cokelat susu.
Selain itu, jenis cokelat ini semakin populer karena kaya akan nutrisi dan antioksidan serta diklaim bahwa konsumsi cokelat hitam dapat menurunkan risiko hipertensi esensial dan tromboemboli vena.
Dilansir dari laman Medical Daily dalam studi terbaru yang diterbitkan di Nature Scientific Reports, para peneliti mengamati bagaimana asupan cokelat hitam dapat mempengaruhi risiko 12 penyakit kardiovaskular, termasuk hipertensi esensial, penyakit jantung koroner, gagal jantung, fibrilasi atrium, penyakit katup non-rematik, dan kardiopati non-iskemik, strok, pembekuan darah yang dimulai di pembuluh darah vena dan serangan jantung.
Hipertensi esensial adalah suatu kondisi seseorang menderita tekanan darah tinggi (di atas 120/80 mmHg), tanpa penyebab yang mendasarinya. Kemudian hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pembuluh darah dan meningkatkan risiko strok, serangan jantung, kehilangan penglihatan, aneurisma otak, demensia, dan gagal jantung.
Cokelat hitam mengandung 50-90 persen padatan kakao dibandingkan dengan coklat susu yang mengandung sekitar 10-50 persen padatan kakao. Kaya akan zat besi, magnesium, tembaga, seng dan flavanol.
“Cokelat hitam kaya akan zat, seperti flavanol, methylxanthines, dan kafein dengan flavanol menjadi alasan utama manfaatnya bagi kardiovaskular,” tulis penelitian tersebut.
Untuk itu, studi tersebut membuktikan bahwa ada hubungannya antara asupan cokelat hitam dan penurunan risiko hipertensi esensial, yang mempunyai implikasi penting bagi pencegahan hipertensi esensial pada populasi.
Namun, di samping itu penelitian tersebut memiliki keterbatasan tertentu. Data paparan ukuran sampel kecil, dan peneliti menggunakan data dari keturunan Eropa. Artinya, hasil penelitian tidak mungkin bisa digeneralisasikan.