Terputar

Title

Artist


 Dokter spesialis anak Prof Dr dr Bambang Supriyatno, SpA(K) memberikan panduan tentang kapan sebaiknya anak-anak yang mengalami batuk dan pilek diberi obat,

Ditulis oleh pada Oktober 24, 2023

Dokter spesialis anak Prof Dr dr Bambang Supriyatno, SpA(K) memberikan panduan tentang kapan sebaiknya anak-anak yang mengalami batuk dan pilek diberi obat, serta kapan sebaiknya tidak.

Dalam sebuah diskusi daring yang diadakan pada Senin (23/10/2023) dr Bambang Supriyatno menjelaskan bahwa tidak semua kasus batuk dan pilek pada anak memerlukan obat. Ia menyoroti empat kondisi kunci yang harus dipertimbangkan orangtua sebelum memberikan obat kepada anak-anak mereka.

“Kapan enggak perlu dikasih obat? Ketika anak tidurnya nyaman, makan minum oke, berat badan tetap naik, anaknya masih aktif,” kata dia.

Selain itu dijelaskan lebih lanjut, jika anak tidur dengan nyenyak dan tidak terganggu oleh gejala batuk dan pilek, maka dalam banyak kasus, tidak diperlukan obat.

Kemudian, dr Bambang juga mengimbau kepada orang tua agar anak mendapatkan asupan makanan dan minuman yang mencukupi untuk menjaga daya tahan tubuhnya.

Selain itu, jika berat badan anak tetap bertambah atau stabil, ini menunjukkan bahwa kesehatannya umumnya baik, dan obat mungkin tidak diperlukan.

“Anak yang tetap aktif dan bermain dengan baik tidak selalu memerlukan obat untuk batuk dan pilek,” jelasnya.

Dokter Bambang Supriyatno juga menekankan bahwa antibiotik tidak selalu diperlukan dalam kasus batuk dan pilek anak-anak. “Jadi hanya 10 persen saja yang bakteri, yang perlu antibiotik. Apalagi namanya infeksi saluran pernapasan akut yang bagian atas, kayak radang tenggorokan, selesma, itu enggak perlu antibiotik,” kata dia.

Dokter Bambang juga mengomentari penggunaan herbal sebagai alternatif untuk mengatasi batuk dan pilek pada anak. Ia mengizinkannya, asalkan orang tua tahu dosis dan jenis herbal yang diberikan pada anak. Namun, ia menekankan bahwa penting untuk berhati-hati karena tidak semua herbal memiliki bukti ilmiah yang cukup. Herbal seperti kunyit dan meniran dapat digunakan, asalkan ada bukti ilmiah yang mendukung efektivitasnya.

Berdasarkan informasi dari dr Bambang, batuk dan pilek pada anak, terutama balita, biasanya berlangsung 4-5 kali per tahun dengan durasi 3-5 hari. Namun, pada anak-anak dengan riwayat alergi, batuk dan pilek dapat berlangsung lebih lama, yaitu sekitar 6-7 kali per tahun.

Ia juga menyarankan bahwa jika gejala batuk dan pilek pada anak tidak membaik dalam waktu tiga hari, orangtua sebaiknya membawa anak mereka ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau profesional medis sebelum memberikan obat atau herbal kepada anak-anak, terutama jika gejala berlanjut atau memburuk. Kesehatan anak adalah prioritas, dan perawatan yang tepat akan membantu memastikan pemulihan yang cepat dan aman.