Terputar

Title

Artist


 Serangan drone atau pesawat tak berawak ke akademi militer Suriah, pada Kamis (5/10/2023), telah menewaskan 112 orang. Media Pemerintah Suriah menuduh kelompok teroris sebagai pelaku serangan drone di kawasan Homs tersebut

Ditulis oleh pada Oktober 7, 2023

Serangan drone atau pesawat tak berawak ke akademi militer Suriah, pada Kamis (5/10/2023), telah menewaskan 112 orang. Media Pemerintah Suriah menuduh kelompok teroris sebagai pelaku serangan drone di kawasan Homs tersebut.

Kantor berita Suriah SANA melaporkan, kelompok teroris bersenjata telah menargetkan upacara wisuda para perwira akademi militer.

Kelompok Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah lembaga pemantau yang berbasis di Inggris melaporkan, sebanyak 112 orang tewas, termasuk 21 warga sipil, 11 di antaranya perempuan dan anak-anak. Sedikitnya 120 orang terluka dalam peristiwa ini.

Menteri Kesehatan Suriah Hassan al-Ghobash mengatakan, jumlah korban tewas awalnya sebanyak 80 orang, termasuk enam wanita dan enam anak-anak. Kemudian sekitar 240 orang terluka.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan drone ini.

Serangan itu dilakukan dengan drone bermuatan bahan peledak. Pihak militer Suriah bersumpah untuk mebalasnya dengan kekuatan penuh. Pemerintah Suriah mengumumkan tiga hari berkabung mulai Jumat (6/10/2023) ini.

Di wilayah Idlib yang dikuasai pemberontak Suriah, warga setempat melaporkan, terjadi aksi pemboman besar-besaran yang dilakukan pasukan pemerintah sebagai tindakan pembalasan. Observatorium mengatakan, delapan orang tewas dan sekitar 30 lainnya luka-luka.

Sebagian besar provinsi Idlib dikendalikan oleh Hayat Tahrir al-Sham, pemimpin kelompok bekas cabang Al-Qaeda di Suriah. Kelompok militan ini telah menggunakan drone untuk menyerang wilayah yang dikuasai pemerintah di masa lalu.

Sekjen PBB Antonio Guterres sangat prihatin atas serangan drone tersebut dan aksi penembakannya. Demikian diungkapkan juru bicaranya Stephane Dujarric.