Asuransi mobil listrik memiliki peran penting dalam melindungi pemiliknya dari risiko finansial akibat kejadian tak terduga saat berkendara

Asuransi mobil listrik memiliki peran penting dalam melindungi pemiliknya dari risiko finansial akibat kejadian tak terduga saat berkendara. Seperti mobil konvensional, mobil listrik juga membutuhkan perlindungan asuransi untuk memastikan kenyamanan dan keamanan saat digunakan.

Terdapat beberapa insiden terkait kecelakaan mobil listrik yang perlu diperhatikan, seperti benturan dengan pembatas jalan atau keadaan mogok di tempat umum. Beberapa perusahaan asuransi mobil listrik juga sering menerima klaim terkait kerusakan fisik mobil, seperti lecet atau penyok.

Benny Fajarai, Co-Founder dan CMO Lifepal.co.id. mengatakan melindungi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dengan asuransi adalah hal yang sangat penting. Berikut adalah jenis-jenis asuransi mobil listrik:

Seperti halnya mobil konvensional, asuransi mobil listrik juga memiliki dua jenis utama: asuransi All Risk atau comprehensive, dan Total Loss Only (TLO). Berikut adalah perbedaan antara kedua jenis asuransi tersebut:

Asuransi mobil All Risk
Jenis asuransi ini mencakup berbagai jenis kerusakan, mulai dari kerusakan kecil hingga kerusakan total seperti tabrakan, benturan, penyok, baret, pencurian, dan lain-lain. Premi asuransi All Risk biasanya lebih mahal karena cakupannya yang luas, dan cocok untuk mobil baru dan nasabah dengan anggaran lebih besar.

Asuransi TLO
Asuransi ini hanya menanggung risiko kerusakan total atau nilai perbaikan mencapai 75% atau lebih dari harga kendaraan pada saat itu. Cakupan TLO meliputi tindak pencurian, terperosok, kemasukan air, atau mobil hilang. Asuransi TLO cocok untuk pengendara dengan anggaran terbatas, mobil berusia tua, atau wilayah rawan pencurian dan banjir.

Pengecualian dalam Asuransi Mobil Listrik
Walaupun mirip dengan asuransi mobil konvensional, beberapa perusahaan asuransi memiliki pengecualian tertentu dalam pertanggungan mobil listrik karena perlindungannya yang lebih kompleks dan mahal. Misalnya, kerusakan pada komponen baterai mungkin tidak selalu dicakup oleh asuransi, terutama dalam kasus banjir atau genangan air.

Premi Asuransi Mobil Listrik
Biaya perbaikan mobil listrik cenderung lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional, sehingga premi asuransi mobil listrik juga lebih mahal. Komponen-komponen mobil listrik yang masih impor dan biaya perbaikannya yang lebih tinggi juga dapat berkontribusi pada premi yang lebih tinggi. Meskipun begitu, pemerintah melalui OJK telah menerbitkan kebijakan tarif premi asuransi yang lebih terjangkau dibandingkan asuransi mobil konvensional.

Cara Klaim Proteksi Mobil Listrik
Proses klaim asuransi mobil listrik tidak jauh berbeda dengan mobil konvensional. Klaim bisa diajukan secara online atau datang langsung ke kantor cabang asuransi terdekat. Beberapa langkah yang perlu diperhatikan saat mengajukan klaim meliputi:

– Melaporkan klaim dalam waktu maksimal 5×24 jam setelah kerugian terjadi.
– Melengkapi formulir klaim dan mengisi informasi yang diperlukan.
– Jika kerugian terjadi karena kecelakaan, segera dokumentasikan TKP (Tempat Kejadian Perkara).
– Mengambil foto bagian kendaraan yang rusak.
– Mengumpulkan informasi dan keterangan mengenai kendaraan, seperti KTP, STNK, dan nomor registrasi.
– Mencatat nama, alamat, dan nomor kontak saksi mata di lokasi kejadian.
– Peninjauan akan dilakukan oleh pihak asuransi.
– Menunggu konfirmasi persetujuan atau penolakan klaim dari pihak asuransi.
– Bila klaim disetujui, membawa kendaraan ke bengkel rekanan asuransi untuk perbaikan.
– Dokumen-dokumen yang diperlukan saat mengajukan klaim antara lain formulir klaim asuransi, dokumen polis asuransi, SIM, STNK, BPKB, KTP, laporan kecelakaan, laporan kerugian, surat tuntutan pihak ketiga (jika ada), dan dokumentasi lain yang diminta oleh perusahaan asuransi.

Melalui langkah-langkah ini, pemilik mobil listrik dapat mengajukan klaim dengan efektif dan mendapatkan perlindungan finansial yang diperlukan dalam situasi tak terduga.