Terputar

Title

Artist


 Dokter spesialis mata dari Universitas Indonesia, Dr dr Tri Rahayu SpM(K) FIACLE menyatakan bahwa mata kering yang tidak ditangani dengan baik

Ditulis oleh pada Juli 19, 2023

Dokter spesialis mata dari Universitas Indonesia, Dr dr Tri Rahayu SpM(K) FIACLE menyatakan bahwa mata kering yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kerusakan atau iritasi.

Mata kering adalah sebuah kondisi mata yang disebabkan oleh banyak faktor, yang ditandai dengan ketidakseimbangan komponen air mata, ketidakstabilan air mata, dan peningkatan kekentalan atau osmolaritas.

“Ketika terjadi kekurangan lapisan air mata dan ketidakstabilan air mata, maka akan timbul iritasi yang pada akhirnya menyebabkan peradangan atau inflamasi. Inflamasi tersebut selanjutnya akan mengurangi produksi lapisan air mata, dan siklus ini akan terus berlanjut,” ujar dokter Tri, yang juga menjabat sebagai Ketua Contact Lens Service JEC Hospitals and Clinics, dalam sebuah diskusi kesehatan di Jakarta pada hari Selasa (18/7/2023).

Oleh karena itu, dokter Tri menekankan pentingnya mengenali gejala mata kering agar penanganan dapat dilakukan secepat mungkin, sesuai dengan keluhan, penyebab, dan tingkat keparahan mata kering, guna mencegah kerusakan pada permukaan mata.

Gejala-gejala tersebut meliputi rasa tidak nyaman seperti ada yang mengganjal, seringnya mata merah, berair, terasa kering, sensasi seperti ada pasir di mata, munculnya kotoran, terasa lengket, dan kebiasaan mengucek mata.

Selain itu, penting juga untuk menjadwalkan pemeriksaan mata secara rutin ke dokter spesialis mata setiap enam bulan sekali. Hal ini dikarenakan tidak sedikit pasien mata kering yang tidak mengalami gejala.

“Berdasarkan temuan kami di JEC, hanya 60% pasien mata kering yang mengalami gejala. Artinya, lebih dari sepertiga pasien tidak mengalami gejala dan tidak menyadari bahwa mereka mengalami mata kering, sekitar 37%,” kata dia.Beberapa faktor risiko mata kering antara lain usia di atas 50 tahun terutama pada wanita pasca menopause, penggunaan lensa kontak, paparan layar elektronik yang berkepanjangan, riwayat operasi mata atau penyakit mata lainnya, penggunaan obat-obatan tertentu untuk penyakit tertentu, kondisi penyakit metabolisme, serta sering berada di lingkungan yang berdebu, kering, atau terpapar asap rokok. Tri juga menyatakan bahwa prevalensi mata kering di Indonesia berkisar antara 27,5 hingga 30,6%.


Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan