Penyakit kuning pada bayi adalah hal yang umum terjadi pada bayi baru lahir. Ini disebut sebagai jaundice, suatu kondisi di mana kulit dan mata bayi menguning. Saat mendapati kulit buah hati menguning, jangan langsung panik Mom. Cari tahu dulu penyebabnya dan lakukan perawatan terbaik yang bisa Mom serta keluarga lakukan.
Bayi kuning biasanya disebabkan oleh kadar bilirubin yang tinggi yaitu pigmen kuning yang dihasilkan dari proses penghancuran sel darah merah secara alami. Kerusakan ini sering terjadi karena hati bayi masih dalam tahap perkembangan dan belum bisa menghasilkan bilirubin sendiri dalam tubuhnya.
Melansir dari laman healthline.com, kondisi ini masih dikatakan normal jika terjadinya penyakit kuning kurang dari 24 jam. Kondisi akan berbahaya jika ini terjadi terus menerus selama berhari-hari dan menimbulkan komplikasi lain.
Bagaimana Mengatasi Bayi Kuning?
Para ahli mengungkapkan jika penyakit kuning pada bayi umumnya tidak berbahaya dan akan sembuh dengan sendiri setelah 10 sampai 14 hari. Biasanya, dokter akan merekomendasikan Mom untuk lebih sering menyusui bayi di awal kehidupannya.
Bayi butuh hingga 12 kali menyusui dalam sehari untuk mencegah dan mengatasi risiko penyakit kuning. Jika bayi mengonsumsi susu formula, sebaiknya berikan susu formula sebanyak 30 – 60 ml setiap 2 sampai 3 jam sekali.
Bayi sebaiknya juga dijemur di sinar matahari pagi yakni antara jam 6 sampai jam 8 pagi. Ini bertujuan agar bayi mendapat asupan vitamin D dari sinar matahari pagi dengan lebih baik dan risiko penyakit kuning bisa dihindari.
Kapan Harusnya Membawa Bayi ke Dokter?
Saat mendapati bayi berisiko mengalami penyakit kuning dengan gejala kulit dan mata menguning, warna urin kuning pekat dan tinja pucat, sebaiknya segera konsultasikan hal ini dengan dokter atau bidan ahlinya. Selanjutnya, ikuti arahan atau aturan dokter untuk mengatasi penyakit kuning bayi dari rumah.
Jika kondisi bayi tetap kuning atau tidak menunjukkan perubahan setelah satu minggu bahkan 2 minggu, konsultasikan lagi hal ini dengan dokter agar dilakukan penanganan khusus. Umumnya, penanganan yang digunakan adalah fototerapi dan exchange transfusion (tranfusi tukar) darah bayi.