Warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Iran saat ini lebih mengkhawatirkan kenaikan inflasi dibanding kondisi situasi keamanan yang ada di negara tersebut pasca-serangan
Ditulis oleh redaksi pada April 16, 2024
Warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Iran saat ini lebih mengkhawatirkan kenaikan inflasi dibanding kondisi situasi keamanan yang ada di negara tersebut pasca-serangan ke Israel pekan lalu. Ubed A Yusuf, salah satu WNI yang diwawancarai oleh BTV, Selasa (16/4/2024) saat ini situasi di Iran masih terbilang normal, terutama di Tehran.
Ia bahkan mengatakan eberapa WNI lain yang tinggal di luar Tehran juga melaporkan kondisi yang sama. Hingga kini banyak WNI belum memutuskan untuk pulang ke Indonesia pasca-serangan drone dan misil Iran ke Israel.
“Secara umum saya melihat situasi relatif normal terutama di Tehran. Saya menerima informasi dari kota lain situasi di masing-masing kota lainnya dimana WNI yang ada di sana, terutama mahasiswa, relatif adem ayem tidak ada kepanikan atau kekhawatiran yang luar biasa,” ungkap Ubed.
Ia hanya mengatakan saat ini WNI dan warga lokal Iran justru khawatir kondisi ekonomi yang akan terjadi jika konflik terus berlanjut. “Di pasar ada keramaian tapi relatif normal seperti biasa. Saya sempat berbincang dengan warga lokal di sana, dia mengatakan secara keadaan aspek kemanana tidak terlalu khawatir. Tapi khawatir jika konflik berlanjut akan berdampak pada ekonomi, terutama inflasi yang tinggi,” ujarnya.
Dia mengatakan kenaikan inflasi akan sangat berpengaruh pada mahasiswa Indonesia yang studi di Iran. Pasalnya kondisi keuangan mahasiswa Indonesia sangat terbatas.
Dia bahkan mengatakan saat ini saja harga uang lokal Iran, Toman sudah sangat tinggi jika dibandingkan dengan dolar Amerika Serikat. Itu pun sudah terjadi sebelum Iran menyerang Israel.
“Kenaikan harga sudah dirasakan sejak setahun lalu. Sekarang satu dolar itu setara 65 Toman, itu sudah memicu kenaikan harga yang sifatnya setiap hari fluktuatif seperti telur dan minyak.Buat mahasiswa yang keuangannya terbatas, itu sangat berpengaruh,” jelas Ubed.
Dia mengatakan saat ini seluruh WNI yang ada di Iran sudah menerima imbauan dari KBRI mengenai status siaga 2. Dia malah mnegatakan status tersebut sudah diumumkan saat Israel menyerang konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada Senin 1 April 2024.
Status siaga 2 itu menurutnya setiap WNI yang ada di Iran harus menghindari kerumunan dan bersiap melakukan evkuasi mandiri. Setiap WNI juga harus menyiapkan barang-barng penting seperti dokumen jika situasi tiba-tiba mengkhawatirkan dan pemerintah harus melakukan evakuasi dengan cepat.
“Kami juga sudah bergabung di WhatsApp Group dari KBRI. Hanya saja dari pengalaman teman-teman yang sudah lama di Iran situasi ini masih relatif biasa. tapi buat yang baru datang memang sedikit memberikan rasa khawatir,” tegasnya.