Nissan Motor dan Honda Motor sedang mempertimbangkan untuk mengurangi produksi di Tiongkok karena mereka menghadapi persaingan ketat dari merek lokal
Ditulis oleh redaksi pada Maret 14, 2024
Nissan Motor dan Honda Motor sedang mempertimbangkan untuk mengurangi produksi di Tiongkok karena mereka menghadapi persaingan ketat dari merek lokal, BYD.
Melansir Reuters Rabu (13/3/2024), Nissan disebut akan menurunkan produksi tahunan di pasar otomotif terbesar di dunia sebanyak 30% atau sekitar 500.000 unit mobil. Sementara, Honda juga akan memperkirakan pengurangan 20% produksi menjadi sekitar 1,2 juta kendaraan.
Meskipun begitu, juru bicara Nissan mengatakan isi laporan itu tidak benar tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut. Kemudian, seorang juru bicara Honda mengatakan pihaknya belum memutuskan untuk mengurangi produksi menjadi sekitar 1,2 juta kendaraan di Tiongkok dan menolak berkomentar lebih lanjut.
Diketahui, Nissan sedang mengatur ulang basis produksi dengan mitra Tiongkok dan berupaya menggunakan kelebihan kapasitas untuk memproduksi mobil untuk diekspor ke negara lain di Asia
Penjualan Nissan yang merupakan produsen mobil terbesar ketiga di Jepang berdasarkan volume diketahui turun 16,1% di Tiongkok tahun lalu menjadi kurang dari 800.000 kendaraan.
Sedangkan produksi Honda di Tiongkok turun sekitar 10% di Tiongkok menjadi 1,2 juta kendaraan.
Munculnya merek-merek asli Tiongkok yang berkembang pesat menyebabkan pabrikan asing kehilangan pangsa pasar di Tiongkok.
Nissan mengoperasikan delapan pabrik di Tiongkok melalui perusahaan patungan dengan Dongfeng Motor. Sementara, Honda mengoperasikan empat pabrik di Tiongkok melalui usaha patungan dengan GAC Group yang didirikan pada akhir tahun 1990an dan tiga pabrik lainnya melalui usaha patungan lain dengan Dongfeng yang didirikan pada tahun 2004.