Terputar

Title

Artist


Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengaku optimistis ekonomi syariah Indonesia dapat tumbuh lebih besar

Ditulis oleh pada Februari 27, 2024

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengaku optimistis ekonomi syariah Indonesia dapat tumbuh lebih besar.  Ia menyebut pembiayaan perbankan syariah dapat menopang pertumbuhan ekonomi syariah Indonesia.

“Pada 2024 kami perkirakan ekonomi syariah akan tumbuh 4,7%-5,5% dengan dukungan dari pembiayaan perbankan syariah yang diperkirakan terus tumbuh pada kisaran 10%-12%,” kata Juda saat menyampaikan keynote speech pada peluncuran Kajian Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (KEKSI) yang diadakan bersamaan dengan Sharia Economic & Financial Outlook (SHeFO) 2024 di Jakarta, Senin (26/2/2024).

Arief menjelaskan, saat ini pihaknya terus menggencarkan literasi ekonomi syariah sebagai strategi menumbuhkan kesadaran masyarakat. “Dari sisi literasi, ekonomi syariah juga masih menjadi PR (pekerjaan rumah). Kita harus bersama-sama, BI, OJK, dan para penggiat ekonomi syariah untuk melakukan literasi ekonomi keuangan syariah,” ucapnya.

Juda menyebut ada empat strategi promosi ekonomi syariah yang akan menjadi fokus pada tahun ini, yakni pengembangan ekonomi dan industri halal, akselerasi dan penguatan keuangan komersial dan sosial syariah, digitalisasi industri dan keuangan syariah, serta penguatan literasi dan edukasi ekonomi syariah.

Data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunjukkan hingga September 2023, total aset keuangan syariah Indonesia mencapai Rp 2.452,57 triliun atau naik 6,75% dari periode yang sama 2023. Angka yang cukup fantastis tersebut ditunjang aset keuangan syariah sebesar Rp 1.457 triliun atau sekitar 59,44%, perbankan syariah sebesar Rp 831,19 triliun atau 33,92%, dan industri keuangan non-bank (IKNB) syariah sebesar Rp 162,85 triliun atau 6,64%.

Staf Ahli Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Arief Wibowo mengatakan pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia telah diakui secara global dengan potensi masuk tiga besar dunia.

“Besarnya potensi keuangan syariah Indonesia tersebut diakui secara global. Berdasarkan The Global Islamic Economic Indicator tahun 2023, Indonesia di peringkat ketiga setelah Malaysia dan Arab Saudi. Posisi Indonesia ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang berada pada peringkat keempat,” ucap Arief.

Meski diakui pada tingkat global, Arief mengakui Indonesia berpeluang untuk menumbuhkan ekonomi syariah menjadi lebih besar dari saat ini.