Terputar

Title

Artist


Bursa saham AS jatuh pada Selasa (20/2/2024) karena Nvidia memimpin penurunan sektor teknologi menjelang laporan pendapatan produsen cip tersebut

Ditulis oleh pada Februari 21, 2024

Bursa saham AS jatuh pada Selasa (20/2/2024) karena Nvidia memimpin penurunan sektor teknologi menjelang laporan pendapatan produsen cip tersebut.

Dow Jones merosot 64,19 poin atau 0,17% menjadi 38.563, S&P 500 melemah 0,60% menjadi 4.975, Nasdaq Composite kehilangan 0,92% menjadi 15.630.

Saham Nvidia yang akan melaporkan pendapatan pada Rabu (21/2/2024) setelah penutupan, turun hampir 4,4%. Meskipun Nvidia diperkirakan akan membukukan hasil mengesankan, investor menyatakan kekhawatirannya mengenai valuasi yang sangat tinggi.

Sementara saham Amazon turun 1,4%, sedangkan saham Microsoft dan Meta masing-masing kehilangan sekitar 0,3%.

“Saham-saham teknologi kini diperdagangkan mendekati 30 kali lipat dari perkiraan sebelumnya, hal tersebut menjadi batas tertinggi sektor teknologi. Membuatnya cukup sulit untuk menambah ekspansi PE (price earning),” kata Kepala Strategi Investasi CFRA Research, Sam Stovall, dikutip Investor Daily.

Sepanjang tahun ini, sektor teknologi telah naik 6%, menjadikannya sektor dengan keuntungan tertinggi di bursa saham AS.  Nvidia telah naik 40% sepanjang tahun ini, sementara Meta dan Amazon telah naik masing-masing sekitar 33% dan 10% pada 2024.

Saham-saham keuangan menguat pada Selasa menyusul pengumuman Capital One Financial menyetujui pembelian Discover Financial Services dalam kesepakatan senilai US$ 35,3 miliar, yang diperkirakan akan selesai pada 2024. Saham Capital One naik 0,1% setelah pengumuman tersebut, sementara Discover melonjak 12,6%.

Dalam berita kesepakatan terpisah, Walmart mengumumkan akan mengakuisisi produsen TV Vizio senilai US$ 2,3 miliar atau US$ 11,50 per saham, menyebabkan saham Vizio naik 16%. Saham Walmart menguat lebih 3% setelah peritel besar ini mengalahkan ekspektasi pendapatan kuartalan, didorong pertumbuhan dua digit penjualan e-commerce global.

Investor juga mengantipasi data ekonomi yang menimbulkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve kemungkinan tidak menurunkan suku bunga secepat yang diperkirakan pelaku pasar tahun ini.