Kerap meresahkan warga, seekor harimau Sumatera akhirnya masuk kandang jebak yang dipasang Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat di Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Seekor harimau Sumatera dengan nama latin Panthera tigris sumatrae itu langsung dievakuasi
Ditulis oleh redaksi pada Februari 6, 2024
Kerap meresahkan warga, seekor harimau Sumatera akhirnya masuk kandang jebak yang dipasang Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat di Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Seekor harimau Sumatera dengan nama latin Panthera tigris sumatrae itu langsung dievakuasi untuk mendapatkan penanganan di Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi, pada Minggu (4/2/2024).
Rencananya harimau Sumatera tersebut akan dibawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya, setelah tim kesehatan memastikan kondisi hewan dilindungi tersebut dalam keadaan baik.
Pelaksana Harian Kepala BKSDA Sumbar, Antoni Vevri mengatakan evakuasi sementara itu dilakukan agar harimau yang berusia sekitar 5 tahun itu mendapat penanganan lebih lanjut setelah masuk kandang jebak.
Antoni menjelaskan, penangkapan harimau Sumatera itu merupakan langkah terakhir yang dilakukan BKSDA Sumbar. Antoni mengaku pihaknya telah berupaya menghalau dan melakukan patroli penjagaan setelah lebih dari 6 bulan.
“Kita sudah punya protap yang jelas bahwa 3 hari setelah evakuasi, kami akan tetap melakukan pemantauan di lokasi. Untuk melakukan penangkapan itu sebenarnya banyak tahapan yang kita lalui, tidak serta merta kita melakukan penangkapan. Kita melakukan berbagai macam tindakan mulai dari penghalauan, kemudian pemantauan dahulu dan baru dilakukan penangkapan,” ujarnya.
Ketua Tim Konservasi Flora dan Fauna TMSBK Kota Bukittinggi, Yoli Zulfanedi mengatakan secara keseluruhan kondisi harimau Sumatera tersebut baik, tetapi observasi dan pemeriksaan lanjutan perlu dilakukan.
“Melihat dari kondisi fisik, kita melihat sedikit kurus, mungkin ini salah satu yang menyebabkan dia turun ke bawah, dampak kurang makan di alamnya,” kata Yoli.
Harimau Sumatera dengan panjang 160 sentimeter dan berat 70 kilogram ini rencananya akan dibawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya, milik Yayasan Arsari Djojohadikusumo.