Terputar

Title

Artist


Presiden AS Joe Biden menghadapi tekanan politik yang kuat pada Senin (29/1/2024) untuk membalas serangan pesawat tak berawak (drone) Iran, yang menewaskan tiga tentara AS di Yordania.

Ditulis oleh pada Januari 31, 2024

Presiden AS Joe Biden menghadapi tekanan politik yang kuat pada Senin (29/1/2024) untuk membalas serangan pesawat tak berawak (drone) Iran, yang menewaskan tiga tentara AS di Yordania.

Situasi ini menjadi tantangan besar bagi Partai Demokrat menjelang Pilpres AS tahun ini.

Karena dengan menyerang Iran, akan secara dramatis meningkatkan risiko perang yang lebih luas. Suatu hal yang ingin dihindari Joe Biden.

Namun lawan politik Demokrat dari Partai Republik mendesak presiden berusia 81 tahun itu untuk menyerang Iran secara langsung.

“Dia berada di bawah tekanan yang luar biasa, pemerintah berada dalam situasi kalah-kalah,” kata Colin Clarke, direktur penelitian di Soufan Center di New York, kepada AFP.

“Saya pikir dia (Joe Biden) akan dimarahi oleh orang-orang yang mengatakan bahwa dia lemah,” ujar Clarke.

Gedung Putih mengatakan pada Senin, bahwa Joe Biden sedang mempertimbangkan pilihannya untuk merespons terhadap serangan drone ke sebuah pangkalan di Yordania yang menewaskan tiga tentara AS. Insiden ini merupakan yang pertama menewaskan tentara AS, sejak dimulainya konflik Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.

Joe Biden saat berkunjung ke sebuah gereja di Carolina Selatan menegaskan komitmennya untuk segera menanggapi serangan yang menewaskan tentara AS ini.

Iran membantah adanya kaitan dengan serangan drone itu. Namun Joe Biden menegaskan, serangan itu dilakukan oleh milisi yang didukung Iran.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby membantah keras bahwa keputusan Biden dipengaruhi oleh pemilu presiden tahun ini.

“Dia tidak memperhatikan kalkulasi politik, atau jajak pendapat, atau kalender pemilu saat dia berupaya melindungi pasukan kita di darat dan kapal kita di laut,” katanya kepada wartawan.

“Saran apa pun yang bertentangan adalah tindakan yang menyinggung,” ungkap Kirby.

Respons Joe Biden atas insiden tersebut kini menjadi senjata politik untuk Partai Republik.

Calon lawan Joe Biden di Pilpres AS, Donald Trump menggambarkan, tewasnya tentara AS itu sebagai konsekuensi dari kelemahan kandidat capres Partai Demokrat itu.

Anggota Partai Republik lainnya juga memberikan pemberitahuan bahwa mereka akan menggunakan isu Iran ini sebagai uji kekuatan Biden menjelang pemilu. “Seluruh dunia kini mengamati apakah presiden akhirnya siap menggunakan kekuatan Amerika,” kata Pemimpin Minoritas Senat dari Partai Republik, Mitch McConnell.

Lindsey Graham, petinggi Partai Republik di Komite Kehakiman Senat dan tokoh garis keras terkemuka, bahkan mendesak Biden untuk menghantam Iran sekarang. “Pukul mereka dengan keras,” tegasnya.