Presiden Jokowi dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, pada Rabu (10/1/2024) di Istana Malacañang, Manila, menegaskan komitmen untuk memperkuat kerja sama konkret antara kedua negara di berbagai sektor.
Ditulis oleh redaksi pada Januari 12, 2024
Presiden Jokowi dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, pada Rabu (10/1/2024) di Istana Malacañang, Manila, menegaskan komitmen untuk memperkuat kerja sama konkret antara kedua negara di berbagai sektor. Hal ini menandai peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Filipina.
Presiden Jokowi menyatakan kesepakatan untuk memperkuat kerja sama perbatasan, dengan penekanan pada percepatan revisi perjanjian patroli perbatasan, perjanjian lintas batas, dan penyelesaian batas landas kontinen. Penguatan kerja sama pertahanan, termasuk peningkatan alutsista (alat utama sistem persenjataan), menjadi fokus yang penting.
“Di bidang politik dan keamanan kami sepakat memperkuat kerja sama perbatasan dan telah saya sampaikan pentingnya mendorong percepatan revisi border patrol agreement, border crossing agreement, dan penyelesaian batas landas kontinen, serta penguatan kerja sama pertahanan, termasuk alutsista,” ungkap Jokowi seperti dikutip siaran pers BPMI Setpres, Kamis (11/1/2024).
Selain bidang politik dan keamanan, sektir ekonomi pun turut dibahas oleh kedua pemimpin negara. Indonesia dan Filipina sepakat untuk terus membuka akses pasar sebagai upaya meningkatkan perdagangan bilateral.
Presiden Jokowi secara khusus meminta dukungan Filipina terkait tindakan pengamanan terhadap produk kopi Indonesia. Dalam konteks ini, perjanjian special safeguard measure untuk produk kopi Indonesia menjadi fokus bahasan.
Indonesia dan Filipina menegaskan komitmen untuk memperkuat kesatuan dan sentralitas ASEAN. Presiden Jokowi menekankan perlunya memegang prinsip-prinsip hukum internasional dalam menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan tersebut.
Presiden menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Filipina kepada badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia untuk membangun infrastruktur penting di negara tersebut. Presiden juga mendorong percepatan proyek pengerjaan kereta komuter utara-selatan Filipina yang melibatkan BUMN Indonesia. Presiden menandaskan pentingnya percepatan “North-South Commuter Railway Project” sebagai langkah strategis dalam memperkuat konektivitas antarkota di Filipina.