Ratu Margrethe II dari Kerajaan Denmark, pada malam Tahun Baru 2024 secara mengejutkan mengumumkan bakal turun tahta pada 14 Januari mendatang
Ditulis oleh redaksi pada Januari 4, 2024
Ratu Margrethe II dari Kerajaan Denmark, pada malam Tahun Baru 2024 secara mengejutkan mengumumkan bakal turun tahta pada 14 Januari mendatang.
“Pada tanggal 14 Januari 2024, atau 52 tahun setelah saya menggantikan ayah tercinta, saya akan mengundurkan diri sebagai Ratu Denmark. Saya akan menyerahkan takhta kepada putra saya Putra Mahkota Frederik,” kata Margrethe.
Ini adalah langkah yang sangat langka di Kerajaan Denmark, di mana seorang raja belum pernah turun tahta sejak tahun 1146, ketika Raja Eric III menyerahkan mahkotanya untuk bergabung dengan sebuah biara.
Dalam pidatonya Ratu Margrethe menyinggung tragedi perang, hilangnya nyawa tak berdosa di Gaza, penyebaran antisemitisme dan pentingnya dukungan Denmark terhadap Ukraina.
Dia juga berbicara tentang perubahan iklim, tantangan kecerdasan buatan, dan kebanggaannya terhadap cucunya, Pangeran Christian, yang baru saja berusia 18 tahun.
Kemudian sang ratu berbicara mengenai kehidupannya sendiri dan betapa suksesnya menjalani operasi punggung baru-baru yang memberinya alasan untuk memikirkan masa depan. Ia berkata bahwa ia sedang mempertimbangkan apakah saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menyerahkan tanggung jawab tersebut kepada generasi berikutnya.
Dan ternyata, ia menyimpulkan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat.
Putra sulung Margrethe, Putra Mahkota Frederik, akan menjadi Raja Denmark dalam beberapa hari ke depan. Yang menarik adalah istrinya Putri Mary akan menjadi orang Australia pertama yang menjadi Ratu.
Kabar ini menimbulkan kebahagiaan bagi warga Australia, terutama bagi negara bagian Tasmandia. Pemimpin wilayah Tasmania Jeremy Rockliff mengaku sangat bangga dengan Putri Mahkota Mary.
“Dengan kerendahan hati, keanggunan dan kebaikan yang ditunjukkannya, saya yakin Putri Mary akan dilantik sebagai Ratu bersama suaminya, Raja Frederik,” kata Rockliff.