Terputar

Title

Artist


Polusi udara merupakan masalah global yang berdampak buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Polusi udara kini juga menjadi perhatian di Indonesia

Ditulis oleh pada Desember 14, 2023

Polusi udara merupakan masalah global yang berdampak buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Polusi udara kini juga menjadi perhatian di Indonesia.

Menurut World Health Organization (WHO), polusi udara menyebabkan sekitar 7 juta kematian dini setiap tahunnya di seluruh dunia, dan segera membutuhkan solusi untuk mengatasinya.

Data dari Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yang dirilis oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Rabu (13/12/2023), tercatat kualitas udara di Jawa Barat berada pada tingkat pencemaran tertinggi di seluruh Indonesia. Pada pukul 07.00 WIB menunjukkan indeks kualitas udara di Jawa Barat mencapai angka 122.

Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 14 Tahun 2020 tentang Indeks Standar Pencemar Udara, ISPU rentang 0-50 menandakan kualitas udara baik, 51-100 mengindikasikan kualitas udara sedang, dan 101-200 menunjukkan kualitas udara yang tidak sehat, berpotensi merugikan manusia, hewan, dan tumbuhan.

Tingkat pencemaran sangat tidak sehat pada kisaran 201-300 dapat meningkatkan risiko kesehatan, khususnya pada kelompok rentan. Sementara itu, kualitas udara yang berada dalam kisaran berbahaya, yaitu lebih dari 300 dapat memberikan dampak serius pada kesehatan dan memerlukan tindakan penanganan yang cepat.

Indeks polusi udara dapat berubah setiap saat tergantung pada faktor-faktor, seperti cuaca, lalu lintas, kebakaran, dan aktivitas industri. Polusi udara juga berkontribusi terhadap perubahan iklim yang dapat meningkatkan frekuensi dan intensitas bencana alam, seperti kekeringan, banjir, dan gelombang panas.

Untuk mengatasi polusi udara, diperlukan langkah-langkah konkret guna mengurangi emisi polutan. Berikut ini 10 cara yang disarankan oleh para ahli lingkungan untuk mengurangi polusi udara.

1. Identifikasi sumber polusi udara
Cara pertama adalah mengidentifikasi sumber polusi udara di suatu lingkungan tertentu, serta melibatkan evaluasi yang cermat terhadap aktivitas manusia dan industri yang berperan dalam emisi gas berbahaya.

Setelah sumber-sumber polusi diidentifikasi, langkah berikutnya adalah melakukan pengukuran tingkat pencemaran yang dihasilkan. Data akurat mengenai konsentrasi polutan dalam udara menjadi kunci penting dalam merencanakan langkah-langkah pengendalian yang efektif.

2. Pilih transportasi publik
Cara selanjutnya yang bisa dilakukan untuk mengatasi polusi udara adalah penggunaan transportasi publik merupakan cara paling mudah untuk berkontribusi terhadap pengurangan polusi udara.

Hal ini karena transportasi publik menghasilkan lebih sedikit bahan bakar dan energi. Selain itu, penggunaan transportasi publik juga dapat membantu menghemat uang. Jumlah kendaraan yang lebih sedikit di jalan raya akan berkontribusi terhadap emisi yang lebih sedikit.

Transportasi publik, seperti bus, kereta api, atau metro, dapat mengangkut banyak orang dengan efisien dan hemat energi. Berjalan kaki dan bersepeda juga dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental.

3. Menghemat energi di rumah dan di tempat kerja
Dengan menggunakan peralatan listrik dengan label “Energy Star” dapat efektif mengurangi jejak karbon serta kontribusi terhadap perubahan iklim dan pemanasan global, seperti lampu LED, kulkas, dan mesin cuci.

Di lingkungan kerja, perangkat komputer dan peralatan elektronik lainnya diatur untuk beralih ke mode tidur ketika tidak aktif selama beberapa waktu. Langkah ini efektif dalam mengurangi konsumsi energi secara substansial.

Penting juga untuk menggunakan AC secara bijaksana, karena perangkat ini membutuhkan energi besar dan menghasilkan emisi panas yang dapat merugikan lingkungan.

4. Mengompos dan mendaur ulang sampah
Sampah organik, seperti sisa makanan, daun, dan kertas, dapat diubah menjadi pupuk alami dengan cara mengomposnya.

Pupuk ini dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman dan mengurangi penggunaan pupuk kimia. Sampah nonorganik, seperti plastik, kaca, dan logam, dapat didaur ulang menjadi produk baru dengan mengurangi penggunaan bahan baku serta energi.

Konsep daur ulang dan penggunaan kembali tidak hanya melestarikan sumber daya dan menggunakannya secara bijaksana, tetapi juga bermanfaat dalam mengatasi polusi udara karena membantu mengurangi emisi polusi. Produk daur ulang juga membutuhkan lebih sedikit tenaga untuk membuat produk lain.

5. Makan makanan lokal dan organik
Makanan lokal adalah makanan yang diproduksi di dekat tempat tinggal, memilih makanan lokal dapat mengurangi jarak dan biaya transportasi.

Makanan organik adalah makanan yang tidak menggunakan pestisida, herbisida, atau pupuk kimia, sehingga mengurangi pencemaran tanah, air, dan udara.

Sementara makan lebih sedikit daging dapat mengurangi emisi metana, yang merupakan gas rumah kaca lebih kuat dari karbon dioksida (CO2), yang dihasilkan oleh ternak.

6. Menanam dan merawat tanaman
Tanaman dapat membantu membersihkan udara dengan menyerap CO2 dan melepaskan oksigen. Tanaman juga dapat menyejukkan udara dengan menguapkan air, mengurangi erosi tanah dengan akar mereka, dan menyediakan habitat bagi hewan dan serangga.

Mulailah untuk menanam tanaman di halaman, balkon, dan atap rumah, atau aktif berpartisipasi dalam program penghijauan kota.

7. Menerapkan sistem pengelolaan sampah yang baik
Cara ini untuk mencegah pembakaran sampah di area terbuka, yang bisa menyumbang emisi polutan udara. Daur ulang dan pemrosesan limbah juga dapat mengurangi dan mengatasi polusi udara.

8. Menggunakan kendaraan listrik atau hibrida

Kendaraan listrik adalah kendaraan yang menggunakan baterai untuk menyimpan dan mengeluarkan listrik. Kendaraan hibrida adalah kendaraan yang menggunakan kombinasi antara mesin pembakaran dalam dan motor listrik.

Kedua jenis kendaraan ini dapat mengurangi emisi karbon dioksida dan hidrokarbon, yang merupakan polutan utama dari kendaraan bermotor berbahan bakar minyak.

9. Hindari penggunaan produk yang mengandung bahan kimia
Produk-produk yang menggunakan bahan kimia atau memiliki aroma yang menyengat, seperti cat atau pewangi, sebaiknya jangan terlalu sering digunakan. Solusi lainnya, pilihlah produk yang memiliki kandungan kimia rendah dan bersifat organik.

10. Memeriksa tingkat polusi udara setiap hari
Dengan mengetahui tingkat polusi udara di daerah, secara dini bisa mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi kesehatan.

Misalnya saat tingkat polusi udara tinggi, dapat menghindari aktivitas fisik di luar ruangan, menggunakan masker, atau menggunakan pembersih udara di dalam ruangan.

Mengetahui tingkat polusi juga dapat membantu untuk mengetahui rekomendasi dari otoritas kesehatan dan lingkungan terkait polusi udara.