Terputar

Title

Artist


 Hujan deras mengakibatkan dua desa di Kabupaten Tanggamus, Lampung dilanda banjir bandang.

Ditulis oleh pada Desember 1, 2023

Hujan deras mengakibatkan dua desa di Kabupaten Tanggamus, Lampung dilanda banjir bandang. Banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Pematang Sawa tersebut juga menyebabkan satu jembatan ambruk. Selain itu, material longsor yang terdiri dari tanah bercampur batuan menutup jalan utama.

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Tanggamus, Lampung dan sekitarnya pada Rabu (29/11/2023) sekitar pukul 01.30 WIB menyebabkan dua desa di Kecamatan Pematang Sawa, Tanggamus dilanda banjir bandang.

Dua desa yang dilanda banjir bandang, yakni Desa Tanjungan dan Desa Betung Kecamatan Pematang Sawa. Derasnya banjir bandang mengakibatkan satu jembatan yang berada di Desa Baturaja ambruk.

Ambruknya jembatan di Desa Baturaja menyebabkan satu sepeda motor milik warga setempat terjatuh ke sungai. Peristiwa tersebut menyebabkan Dedi (30 tahun) pemilik sepeda motor dan Supri (35) mengalami luka-luka.

Keduanya berhasil diselamatkan oleh warga. Namun karena banjir cukup besar, sepeda motor mereka hilang terbawa derasnya arus banjir.

Berdasarkan informasi, banjir bandang juga menyebabkan, 70 rumah warga terendam banjir, dan 30 rumah di antaranya rusak ringan. Dua sekolah dan satu masjid juga terendam banjir. Ketinggian air yang masuk ke pemukiman warga mencapai sekitar 10 sentimeter hingga 40 sentimeter.

Selain itu, banjir bandang juga menyebabkan jalan penghubung di Desa Tanjungan tertutup meterial longsoran yang terdiri dari tanah bercampur batuan.

Kamis (30/11/2023) siang, warga  bersama petugas gabungan TNI dan Polri gotong-royong membersihkan material kayu dan bebatuan yang menutup akses jalan secara manual. Warga juga membersihkan rumahnya yang sempat terendam banjir.

Kapolsek Pematang Sawa Ipda Arif Janto mengatakan, tidak ada kerugian jiwa, hanya motor terbawa banjir saat melintas di jembatan betung yang ambruk, dan korban mengalami luka.

“Korban jiwa untuk saat ini belum ada,” kata Arif Janto di lokasi banjir bandang Kamis (30/11/2023) siang.

Arif menyebut, jalan setempat tidak dapat dilalui kendaraan besar sebab walaupun ada jalan alternatif tetapi jembatan alternatif juga tergerus dengan fondasi menggantung.

“Jembatan belum dapat dilalui kendaraan, jembatan patah. Untuk melintas harus melalui jalur alternatif khusus motor dan kendaraan roda empat berukuran kecil,” jelas Arif.

Saat ini, pihak desa yang terdampak banjir membutuhkan alat berat eksavator untuk membuka akses jalan utama dengan membersihkan material pasir dan bebatuan agar dapat dilalui kendaraan.