Pengiriman bahan bakar pertama mulai memasuki Gaza dari Mesir malam, setelah Israel menyetujui permintaan AS untuk pengiriman terbatas yang bisa membantu mengakhiri pemadaman telekomunikasi di sana.
Ditulis oleh redaksi pada November 19, 2023
Pengiriman bahan bakar pertama mulai memasuki Gaza dari Mesir pada Jumat (17/11/2023) malam, setelah Israel menyetujui permintaan AS untuk pengiriman terbatas yang bisa membantu mengakhiri pemadaman telekomunikasi di sana. Karena sejak perusahaan telekomunikasi Paltel berhenti beroperasi di Gaza, bantuan kemanusiaan juga telah terhenti selama dua hari.
Seorang pejabat perbatasan Palestina menginformasikan, pengiriman pertama sekitar 17.000 liter bahan bakar untuk perusahaan telekomunikasi Paltel telah melewati penyeberangan Rafah dari Mesir pada Jumat malam.
Badan PBB untuk Palestina UNRWA mengatakan, tanpa telekomunikasi, truk-truk bantuan kemanusiaan sulit untuk memasuki Gaza dari perbatasan di Mesir. Hal ini terjadi setelah truk bantuan tidak dapat memasuki Gaza dari Mesir selama dua hari berturut-turut karena pemadaman komunikasi yang hampir total, kata UNRWA.
Kepala Kemanusiaan PBB Martin Griffiths mengatakan, bahan bakar sangat vital untuk distribusi bantuan ke seluruh Gaza, dan untuk berfungsinya layanan-layanan penting.
Badan-badan PBB telah berbicara tentang situasi yang semakin menyedihkan bagi 2,4 juta warga Palestina yang terjebak di wilayah digempur Israel melalui darat dan udara selama enam minggu terakhir.
Pengiriman bahan bakar dilakukan ketika tentara Israel menyisir rumah sakit terbesar di Gaza untuk mencari pusat operasi Hamas yang menurut Israel tersembunyi di bunker di bawahnya.
Israel telah berjanji untuk menghabisi Hamas sebagai respons terhadap serangan kelompok itu pada 7 Oktober 2023 lalu yang menewaskan 1.200 orang dan 240 sandera. Sebagai pembalasan, serangan udara dan darat Israel telah menewaskan 12.000 orang, termasuk 5.000 anak-anak.
Menanggapi permintaan AS, kabinet Israel dengan suara bulat setuju untuk menyediakan dua tanker bahan bakar sehari untuk menjalankan operasi kemanusiaan. “Kami mengambil keputusan itu untuk mencegah penyebaran epidemi. Kami tidak membutuhkan epidemi yang akan merugikan warga sipil atau tentara kami,” kata penasihat keamanan nasional Israel Tzachi Hanegbi.
Seorang pejabat senior AS mengatakan Washington telah memberikan tekanan terhadap Israel selama berminggu-minggu untuk mengizinkan bahan bakar masuk melalui penyeberangan Rafah dari Mesir. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menjelaskan, Israel perlu segera bertindak untuk menghindari bencana kemanusiaan.
Israel telah berulang kali meminta jaminan bahwa bahan bakar yang dikirim ke Gaza tidak akan dialihkan oleh Hamas untuk keperluan militer.
UNRWA mengatakan 70 persen orang tidak memiliki akses terhadap air bersih di Gaza selatan, tempat limbah mulai mengalir ke jalan-jalan.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, 140.000 liter bahan bakar akan diperbolehkan masuk Gaza setiap 48 jam, dengan 20.000 liter akan dialokasikan untuk generator guna memulihkan jaringan telepon, kata pejabat AS.