Seorang pengusaha mi ayam di Kota Samarinda, Kalimantan Timur ditemukan tewas bersimbah darah
Ditulis oleh redaksi pada November 5, 2023
Seorang pengusaha mi ayam di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (4/11/2023) malam, ditemukan tewas bersimbah darah di samping ruko miliknya. Penemuan jenazah korban pun sempat menghebohkan para pengunjung.
Puluhan pengunjung warung mi ayam di kawasan Jalan Anggur, RT 57, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, mendadak dihebohkan dengan kabar penemuan sesosok jenazah pria bersimbah darah di samping ruko tempat usaha mi ayam itu berada.
Jenazah pria bersimbah darah itu ternyata diketahui bernama Darli Said (47), yang merupakan pemilik usaha mi ayam di ruko tersebut.
Saat tim inafis dari Polresta Samarinda tiba di lokasi, petugas pun menemukan banyak sekali ceceran darah yang diduga kuat milik korban.
Salah satu relawan, Edho mengatakan, awalnya, ia menerima laporan dari masyarakat bahwa telah terjadi kecelakaan, sehingga ia pun menuju ke lokasi dengan membawa kotak P3K.
Namun, saat sudah berada di lokasi, ia justru menemukan kondisi korban yang sudah tak bernyawa dan diselimuti oleh ceceran darah.
“Kalau dari awalnya sih memang tadi disuruh mengecek kabarnya, awalnya kan infonya kecelakaan saja, terus saya datang bawa kotak P3K, saya cek korbannya ternyata sudah tidak bernyawa,” kata Edho kepada Beritasatu.com di lokasi kejadian.
Menurutnya, saat ditemukan, kondisi korban mengalami luka robek pada bagian dahi sebelah kanan. Selain itu, dari hidung dan mulut korban juga diduga mengalami pendarahan yang cukup banyak.
“Kemungkinan robek bagian kepala, dahi sebelah kanan, pendaharan banyak tadi, keluar dari hidung dan mulut juga,” sambungnya.
Dugaan sementara, korban tewas akibat terjatuh dari tangga yang ada di samping ruko usaha mi ayam milik korban.
“Iya, indikasi karena terjatuh, karena terpeleset mungkin ya. Soalnya dia tidak pakai sandal dan terus kondisi tangga juga licin,” terangnya.
Kendati demikian, polisi tetap melakukan olah TKP dan terus menyelidiki kasus ini.
Seusai olah TKP, petugas gabungan dari PMI dan tim Inafis Polresta Samarinda langsung mengevakuasi jenazah korban, untuk kemudian dibawa ke RSUD AW Syahranie Samarinda guna menjalani visum.