Killers of the Flower Moon yang tayang di bioskop Indonesia sejak Rabu (18/10/2023) merupakan adaptasi dari buku nonfiksi berjudul sama karya jurnalis Amerika Serikat
Ditulis oleh redaksi pada Oktober 23, 2023
Killers of the Flower Moon yang tayang di bioskop Indonesia sejak Rabu (18/10/2023) merupakan adaptasi dari buku nonfiksi berjudul sama karya jurnalis Amerika Serikat, David Grann. Killers of the Flower Moon mengisahkan misteri pembunuhan yang dialami orang-orang Osage, salah satu bangsa asli Indian yang menempati Oklahoma.
Beberapa karakter dalam Killers of the Flower Moon rupanya memang berdasarkan tokoh nyata. Misalnya, Ernest Burkhart (diperankan oleh Leonardo DiCaprio) dan William King Hale (diperankan oleh Robert De Niro) yang menjadi tersangka dalam konspirasi pembunuhan keluarga dari Mollie Burkhart (diperankan oleh Lily Gladstone), istri dari Ernest. Misteri pembunuhan ini berhasil dipecahkan oleh Tom White, seorang agen FBI yang dalam film diperankan oleh Jesse Plemons.
Jika versi buku Killers of the Flower Moon menceritakan dari perspektif sang agen FBI Tom White, versi film Killers of the Flower Moon fokus kepada sudut pandang Ernest. Usut punya usut, skenario awal yang disiapkan sutradara Martin Scorsese dan penulis naskah Eric Roth juga menceritakan dari sudut pandang White, yang rencana awalnya diperankan oleh DiCaprio.
Namun, setelah berkonsultasi dengan DiCaprio, Scorsese mengubah sudut pandang cerita dari sisi Ernest, yang akhirnya diperankan oleh DiCaprio.
Lantas, apa yang sebetulnya terjadi pada bangsa Osage di 1920-an itu? Dikutip dari berbagai sumber, berikut kisah sebenarnya dari misteri pembunuhan bangsa Osage.
Bangsa Terkaya
Pada 1870-an, pemerintah AS memaksa bangsa Osage meninggalkan tanah mereka di Kansas dan pindah ke timur laut Oklahoma. Bangsa Osage membeli tanah reservasi mereka di Oklahoma, keputusan yang mengubah sejarah mereka dari bangsa terusir menjadi bangsa terkaya di Amerika.
Pemerintah AS awalnya menganggap tanah Osage di Oklahoma tak berharga, tetapi rupanya tanah tersebut kaya akan minyak. Penemuan minyak itu membuat suku Osage yang memiliki hak atas ladang minyak di tanah mereka.
Dengan penemuan deposit minyak besar pada 1894, suku Osage yang masih memiliki hak mineral komunal memperoleh kekayaan atas hak kepemilikan tanahnya. Pengebor harus membayar royalti kepada suku tersebut untuk menyewa lahan penggalian minyak, serta royalti atas keuntungan. Di 1923, suku Osage menghasilkan US$ 30 juta dari royalti, setara dengan sekitar US$ 540 juta (sekitar Rp 8,5 triliun) saat ini.
Royalti minyak ini dikenal sebagai headrights atau hak kepemilikan. Tiap anggota suku Osage yang terdaftar pada 1907 berhak atas pembagian yang setara dari royalti minyak. Pembayaran ini dapat mencapai sebanyak US$ 13,000 per tahun per orang, atau setara dengan sekitar US$ 232,000 (Rp 3,6 milar) hari ini.
Rezim Teror
Kekayaan yang didapatkan suku Osage justru mengundang motif pembunuhan yang merenggut banyak nyawa anggota komunitas Osage. Seperti digambarkan dalam film Killers of the Flower Moon (2023), pada 1920-an, terjadi apa yang suku Osage sebut sebagai Reign of Terror (Rezim Teror), yang merenggut nyawa sedikitnya 60 anggota komunitas mereka.
Di sinilah Hale masuk ke dalam kisah. Ia adalah seorang peternak sapi kulit putih yang menyebut dirinya “Raja Bukit Osage.” Hale menjalin persahabatan dengan banyak anggota suku Osage agar dapat menyewa atau membeli lahan dari mereka untuk bisnisnya.
Namun, diam-diam ia menyiapkan rencana jahat untuk merampas kekayaan mereka. Hale menemukan bahwa jika sekutu kulit putihnya menikahi anggota suku Osage, mereka akan secara sah berhak atas royalti minyak yang dimiliki oleh pasangan Osage mereka.
Headrights ini tidak boleh dibeli atau dijual, dan hanya bisa diwariskan. Itulah mengapa Hale menggunakan pernikahan untuk memberikan akses pria kulit putih kepada kekayaan suku Osage. Selama ada pernikahan sah, Hale bisa merancang pembunuhan anggota suku Osage sehingga uangnya akan diwariskan kepada pasangan kulit putih mereka.
Hal ini yang membuat keponakannya, Ernest Burkhart (DiCaprio)–seorang veteran Perang Dunia I yang pindah ke Oklahoma untuk bekerja dengan pamannya– dinikahkan dengan Mollie Burkhart (diperankan oleh Lily Gladstone), seorang wanita Osage yang keluarganya dikenal sebagai salah satu yang terkaya di komunitas mereka. Ernest dan Mollie menikah pada 1917.
Penyelidikan FBI
Hale yang serakah juga ingin mendapatkan lebih banyak uang dengan merencanakan pembunuhan saudara perempuan Mollie, Minnie, dan ibunya Lizzie Q dengan meracuni mereka secara diam-diam. Rita, saudara perempuan Mollie yang lain, meninggal dalam ledakan rumah bersama suaminya, Bill. Saudara perempuan lainnya, Anna Brown tewas ditembak.
Seluruh kekayaan keluarga ini akhirnya akan diberikan kepada Mollie dan Ernest. Sementara itu, Hale memerintahkan Ernest meracuni Mollie agar semua kekayaan Mollie diwariskan kepada Ernest.
Tidak ada investigasi lebih lanjut terkait pembunuhan yang menimpa suku Osage. Hingga akhirnya hal ini menarik perhatian FBI yang baru terbentuk di bawah arahan J Edgar Hoover.
FBI mengirimkan detektif Tom White (Plemons) dan agen lain ke Oklahoma untuk menyelidiki pembunuhan tersebut. White dan agen FBI lainnya menghabiskan beberapa tahun dan memperoleh kepercayaan dari anggota komunitas yang akhirnya berbicara tentang Hale.
Hale dan Ernest ditangkap pada Januari 1926 karena pembunuhan Rita, Bill, dan Nellie. Ernest akhirnya mengakui perannya dalam kejahatan tersebut dan menyebut Hale sebagai otak dari rencana tersebut. Ia juga mengungkap pencuri dan penyelundup alkohol, John Ramsey (diperankan oleh Ty Mitchell) sebagai pembunuh Henry Roan, orang Osage lainnya yang dibunuh untuk konspirasi premi asuransi.
Seorang penyelundup alkohol lokal lainnya, Kelsie Morrison (diperankan oleh Louis Cancelmi), dan Bryan Burkhart (di dalam film disebut Byron kakak Ernest, diperankan oleh Scott Shepherd) ditangkap pada April 1926 atas tuduhan membunuh Anna.
Ernest, Hale, Ramsey, dan Morrison semuanya dihukum penjara seumur hidup. Hale bebas bersyarat pada 1947 setelah 18 tahun di penjara. Ernest dan Ramsey mendapat pembebasan bersyarat pada 1966. Ernest menerima pengampunan penuh dari Gubernur Oklahoma, Henry Bellmon.
Mollie yang menceraikan Ernest, akhirnya sembuh dari racun yang pernah ia konsumsi. Ia meninggal pada 16 Juni 1937 karena penyakit diabetes. Tiga anak yang dimilikinya dengan Ernest mewarisi harta miliknya.
Buku Killers of the Flower Moon menggali lebih dalam tentang bagaimana misteri pembunuhan suku Osage menjadi bagian dari konspirasi yang lebih luas. Penelitian Grann menunjukkan bahwa dalam tahun-tahun sebelum kematian Anna Brown dan tahun-tahun setelah Hale masuk penjara, ada banyak suku Osage lain yang meninggal secara misterius, dan kematian mereka tidak pernah diselidiki.