Mayoritas masyarakat Australia tak mendukung referendum untuk perubahan konstitusi yang bakal memberikan masyarakat adat, penduduk asli negara benua
Ditulis oleh redaksi pada Oktober 15, 2023
Mayoritas masyarakat Australia tak mendukung referendum untuk perubahan konstitusi yang bakal memberikan masyarakat adat, penduduk asli negara benua tersebut, membentuk komite advokasi sebagai penasihat untuk kebijakan di pemerintah.
Penghitungan awal referendum menunjukkan, sebanyak 57% pemilih menentang suara masyarakat adat. Australian Broadcasting Corp (ABC) melaporkan, penolakan terhadap referendum ditemukan di wilayah New South Wales, Queensland, Tasmania, dan South Australia.
Hak suara masyarakat adat atau the Voice membutuhkan dukungan mayoritas di setidaknya empat dari enam negara bagian, serta mayoritas nasional agar referendum dapat diloloskan.
Advokat suara masyarakt adat, Tanya Hoscht mengatakan kepada ABC, dia merasa hancur dengan hasil dari referendum ini. “Akan ada banyak rasa sakit, sakit hati, dan kekecewaan dan kita perlu mengambil waktu sejenak untuk menyerap pesan tersebut dan apa yang terkandung di dalamnya,” katanya.
Advokat lainnya, Tom Mayo mengatakan dia juga terpukul dan menyalahkan serangan yang tidak adil atas rencana tersebut. “Kami telah melihat kampanye tidak! yang menjijikkan. Sebuah kampanye yang tidak jujur, yang telah berbohong kepada rakyat Australia,” katanya.
Jajak pendapat dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan, mayoritas warga Australia menentang usulan tersebut. Pada awal tahun 2023, mayoritas masyarakat mendukungnya sebelum kampanye untuk menolak, semakin meningkat.
Para pendukung suara masyarakat adat berharap, dengan referendum ini layanan pemerintah bisa efektif dan lebih baik bagi kehidupan masyarakat adat.
Penduduk asli Australia, salah satunya suku Aborigin yang berjumlah hanya 3,8% dari populasi, rata-rata meninggal delapan tahun lebih muda dibandingkan populasi umum warga di sana. Masyarakat adat ini memiliki tingkat bunuh diri dua kali lipat dari rata-rata nasional di Australia, dan menderita berbagai penyakit di daerah pedalaman terpencil.