Terputar

Title

Artist


kenaikan harga beras mencapai Rp 1.000 per liter. Harga beras pera biasa yang awalnya dijual seharga Rp 12.000 kini telah meningkat menjadi Rp 13.000

Ditulis oleh pada Oktober 13, 2023

Harga beras telah mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa waktu terakhir, membuat para pembeli merasa terbebani. Kenaikan harga ini disebabkan oleh kemarau panjang yang telah berlangsung hampir tiga bulan.

Krisna, seorang pedagang beras di Pasar Kemiri Muka, Beji, Depok, mengungkapkan pada Jumat (13/10/2023), bahwa kenaikan harga beras mencapai Rp 1.000 per liter. Harga beras pera biasa yang awalnya dijual seharga Rp 12.000 kini telah meningkat menjadi Rp 13.000. Sementara itu, harga beras jenis petruk yang semula Rp 11.500 naik menjadi Rp 12.500.

Kenaikan harga ini telah terjadi sejak sebulan yang lalu, dan para pembeli sering kali mengeluh tentang hal ini. Meskipun demikian, hal ini tidak mengurangi minat mereka untuk membeli beras.

“Banyak yang mengeluh tentang kenaikan harga, tetapi pembelian tetap tinggi,” tambahnya.

Meskipun harga beras telah mengalami lonjakan dalam waktu yang cukup lama, Krisna merasa yakin bahwa persediaan beras saat ini masih aman. Ia juga tidak khawatir akan terjadinya kelangkaan beras di pasaran.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta tambahan impor sebanyak 1,5 juta ton beras sebagai langkah untuk mengantisipasi ketahanan pangan di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan. Kamis kemarin, impor beras Bulog 24.000 ton beras dari Vietnam telah sampai di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Selain impor, pemerintah juga tengah mengupayakan produksi beras dalam negeri bisa mencapai lebih dari 30 juta ton.

Berdasarkan laporan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), konsumsi beras global mencapai 521,37 juta ton pada tahun 2022-2023. Indonesia adalah negara dengan konsumsi beras terbesar keempat di dunia, yang konsumsinya mencapai 35,3 juta ton, di bawah Tiongkok (154,9 juta ton), India (112,5 juta ton), Bangladesh (37,6 juta ton).