Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengungkapkan penemuan cadangan gas di wilayah North Ganal
Ditulis oleh redaksi pada Oktober 7, 2023
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengungkapkan penemuan cadangan gas di wilayah North Ganal, Kalimantan Timur (Kaltim), sebagai salah satu dari tiga temuan eksplorasi terbesar di dunia sepanjang 2023.
Pengumuman ini dilakukan oleh Dwi saat menjadi pembicara utama di konferensi strategis dengan tema “Gas dan LNG: Mendorong Keamanan Energi dan Tujuan Keberlanjutan” yang merupakan bagian dari rangkaian Abu Dhabi International Petroleum and Conference (ADIPEC) 2023, yang berlangsung di Abu Dhabi, UEA, pada 2-5 Oktober 2023.
Perusahaan migas asal Italia, Eni, adalah penemu dari cadangan gas ini dengan perkiraan awal sekitar 5 triliun kaki kubik di Sumur Geng North-1, yang berada di laut lepas Kaltim. Uji produksi sumur yang terletak di Cekungan Kutai (Kutai Basin) ini telah berhasil dilakukan untuk menilai penemuan secara menyeluruh. “Penemuan tersebut merupakan salah satu dari tiga temuan eksplorasi terbesar di dunia pada tahun 2023,” ujar Dwi dalam forum tersebut, seperti dikutip Investior Daily, Jumat (6/10/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Dwi juga menyatakan bahwa Indonesia siap mendukung transisi energi. Semua pihak yang berkepentingan telah memiliki landasan bisnis utama dalam industri hulu migas. Hal ini berperan penting dalam mewujudkan transisi energi menuju emisi bersih.
Pada acara ADIPEC 2023, Indonesia melibatkan tiga kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) bersama dengan 10 produsen dalam negeri. Selain itu, perwakilan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan SKK Migas juga hadir sebagai regulator.
ADIPEC adalah pameran industri migas dunia yang dihadiri stakeholder utama sektor energi, inovator, serta perusahaan energi dari seluruh dunia.
Partisipasi Indonesia dalam ADIPEC 2023 ditandai dengan keberadaan booth Indonesia Pavilion, yang menampilkan beberapa perusahaan energi nasional.
Pada acara tersebut, beberapa kesepakatan kerja sama ditandatangani, termasuk nota kesepahaman PT Kilang Pertamina Internasional dan Bank of Kuwait, PT Pertamina Internasional Shipping dan BGN International DMCC (Dubai) senilai US$ 180 juta soal LPG Carrier, serta perjanjian perusahana patungan Fajar Benua Grup dan Precision Engineering Group (Arab Saudi) senilai US$ 1,8 juta.
Selain itu, semua kontributor juga dijadwalkan untuk melakukan businees meeting dengan para kontraktor dunia, seperti Adnoc dan Mubadala dari UEA, BP dari Inggris, serta Petronas asal Malaysia.
Agenda pertemuan mendiskusikan kerja sama pengelolaan WK migas sambil memperkenalkan produk-produk dalam negeri yang dapat diekspor.