Terputar

Title

Artist


A Haunting in Venice

Ditulis oleh pada September 14, 2023

Judul Film: A Haunting in Venice
Genre: Mistery
Sutradara: Kenneth Branagh
Skenario: Michael Green
Pemain: Kenneth Branagh, Tina Fey, Michelle Yeoh, Kelly Reilly, Kyle Allen, Camille Cottin, Jamie Dornan, Riccardo Scamarcio
Durasi: 103 menit
Produksi: Kinberg Genre, The Mark Gordon Company, TSG Entertainment, Scott Free Productions, Agatha Christie Limited

Sejak Agatha Christie menciptakan karakter detektif Belgia, Hercule Poirot lebih dari satu abad yang lalu, karakter ini belum pernah digambarkan di layar lebar seperti yang dilakukan oleh Kenneth Branagh. Berbeda dengan adaptasi sebelumnya, cerita-cerita Poirot versi Branagh lebih masuk ke dalam karakter dan emosi sang detektif eksentrik, ketimbang sekadar pemecahan misteri semata.

Hal ini juga yang dilakukan dalam A Haunting in Venice (2023) yang tayang perdana di Indonesia mulai Rabu (13/9/2023). Film Hercule Poirot ketiga yang disutradarai dan dibintangi Kenneth Branagh ini akan membawa penonton ke dalam sosok logika sang detektif, yang kali ini rasionalitasnya diuji oleh hal-hal mistis

Berbeda dengan dua film sebelumnya, Murder on the Orient Express (2017) dan Death on the Nile (2022) yang memang murni diadaptasi dan diterjemahkan ke dalam film dari novel Agatha Christie berjudul sama, A Haunting in Venice merupakan pengembangan dari novel Hallowe’en Party karya Agatha Christie. Hal ini yang membuat alur cerita dalam film lebih tidak tertebak dan lebih menghadirkan twist dari dua film sebelumnya, yang notabene memiliki alur dan ending yang sama dari novel atau adaptasi film Hercule Poirot terdahulu.

Kisah dimulai di Italia pascaperang Dunia II, di mana Poirot (Branagh), tinggal sendirian di Venesia. Poirot kini telah pensiun dan menolak berbagai kasus yang sebelumnya menggairahkan dirinya.

Poirot yang mempekerjakan seorang mantan polisi (Riccardo Scamarcio) untuk menjaga rumahnya dari pengunjung, tiba-tiba mendapat undangan dari penulis misteri Ariadne Oliver (Tina Fey) untuk menghadiri sesi pemanggilan arwah (seance) yang misterius. Ariadne yang yakin sesi ini merupakan penipuan seorang ahli paranormal (Michelle Yeoh), membutuhkan Poirot untuk memecahkan misteri ini.

Sesi pemanggilan arwah diadakan di rumah besar milik Rowena Drake (Kelly Reilly), yang mencoba memanggil putrinya Alicia (Rowan Robinson), yang bunuh diri setahun sebelumnya. Tamu lain yang hadir dalam sesi seance tersebut, termasuk pembantu rumah tangga Rowena Olga (Camille Cottin), dokter keluarga Leslie Ferrier (Jamie Dornan) dan putranya Leopold (Jude Hill), dua asisten paranormal yang diperankan oleh Emma Laird dan Ali Khan, serta Maxime (Kyle Allen) mantan tunangan Alicia.

<em>A Haunting in Venice</em> (2023).
A Haunting in Venice (2023).

Apa yang seharusnya menjadi pengungkapan penipuan paranormal biasa berubah menjadi adegan pembunuhan, yang tentunya membutuhkan keahlian sang detektif untuk memecahkan kasus tersebut. Rupanya untuk mengungkap kasus itu juga tidak mudah, lantaran rasionalitas sang detektif mulai diuji oleh sejumlah penampakan mistis. Apakah hantu Alicia benar-benar di balik pembunuhan misterius itu?

Sebagai film Poirot ketiga yang disutradarai oleh Branagh, A Haunting in Venice membawa karakter Poirot ke tingkat yang lebih dalam. Poirot bukan hanya seorang detektif brilian, tetapi juga seorang manusia yang berjuang dengan emosi dan kepercayaannya dalam film ini. Kenneth Branagh memberikan penampilan yang mengesankan sebagai Poirot yang lebih gelap dan kompleks.

Tak sekadar misteri pembunuhan, A Haunting in Venice juga menggabungkan elemen horor supernatural mistis dan misteri. Dengan musik yang efektif dari Hildur Gudnadottir dan momen-momen menakutkan, film berdurasi 103 menit ini berhasil menghadirkan ketegangan untuk para penonton.

Sama seperti dua filmnya yang kaya akan bintang-bintang “kelas A” Hollywood, A Haunting in Venice juga diisi jejeran bintang top dalam deretan pemeran. Salah satu yang paling menonjol adalah penampilan Tina Fey sebagai Ariadne Oliver. Karakter ini sendiri merupakan refleksi dari sang novelis Agatha Christie. Chemistry antara Fey dan Branagh sangat kuat, dan penonton akan menikmati interaksi mereka yang penuh teka-teki.

Pada akhirnya, A Haunting in Venice menjadi film yang menarik dan menghibur. Visualnya yang elegan, atmosfir mencekam, dan penampilan memukau lainnya dari Kenneth Branagh menjadikan A Haunting in Venice sebagai salah satu film Poirot paling berbeda dengan film-film pendahulunya.

Akankah ini menjadi penampilan terakhir Branagh sebagai Poirot? Semoga saja tidak demikian, mengingat masih banyak novel Hercule Poirot dari Agatha Christie, banyak hal yang masih bisa digali dari petualangan sang detektif.


Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan