Sebagai orang tua, mengabaikan perilaku buruk yang ringan adalah strategi pengasuhan yang sah. Hal ini menunjukkan kepada si kecil bahwa kejenakaannya tidak akan mendapat reaksi, mereka akan cenderung mengulangi tersebut di masa depan.
Tetapi, meskipun kamu dapat secara selektif mengabaikan beberapa perilaku anak, perilaku lainnya tidak boleh diabaikan. Tanpa penanganan yang tepat, perilaku-perilaku tersebut dapat berubah menjadi masalah yang lebih besar di kemudian hari. Kamu harus perhatikan masalah perilaku anak. Dilansir dari verrywellfamily (30/8) ini 4 masalah perilaku anak yang tidak boleh diabaikan.
1. Mendengarkan secara selektif
Tentu akan akan menjengkelkan jika kamu menemukan bahwa anak mendengar kamu, tetapi mereka hanya berpura-pura tidak mendengar. Ini bisa menjadi masalah karena anak mungkin akan mulai mengabaikan kamu sepanjang waktu. Jika dibiarkan, dapat menyebabkan anak menjadi semakin menantang. Letakkan tangan kamu di pundak dan beri tahu apa yang harus mereka lakukan, minta anak untuk melihat kamu dan merespons dengan tegas. Jika anak tidak melakukan apa yang kamu minta, tindak lanjuti dengan sebuah konsekuensi, pada akhirnya anak akan menyadari bahwa pendengaran selektif tidak berhasil.
2. Melempar benda
Tidak masalah jika anak hanya melempar sepotong makanan ke sana ke mari, setidaknya melempar adalah salah satu tanda anak sedang belajar mengenal dunia. Namun jika anak kamu mungkin mulai melempar benda-benda yang dapat memecahkan kaca jendela atau benda lain yang bisa melukai seseorang, maka kamu tidak perlu menghentikan mereka melempar sepenuhnya. Fokus untuk mengajari anak apa yang boleh mereka lempar dan di mana anak boleh melemparnya.
3. Suka menyela
Terkadang dalam benak anak, hal yang perlu disampaikan kepada kamu merupakan hal yang paling penting di dunia, anak tidak menyadari bahwa orang lain juga mungkin memiliki kebutuhan yang sama pentingnya dengan kebutuhan mereka. Untuk mencegah interupsi, buatlah sinyal yang dapat dikenali anak. Jika misalnya kamu meletakkan tangan di bahu mereka, ini dapat menunjukan bahwa kamu menyadari anak membutuhkan kamu, dan kamu akan segera bersama anak. Tunjukkan sinyal pada anak untuk mengingatkan mereka agar menyela dengan sopan, seperti menganggukan kepala.
4. Melebih-lebihkan kebenaran
Mungkin awalnya kebohongan ini hanya sedikit melebih-lebihkan misal anak kamu memberi tahu teman bahwa ia dapat berlari sejauh satu mil dalam waktu empat menit, atau meyakinkan nenek bahwa mereka sudah memakan semua sayurannya padahal aslinya tidak. kebohongan kecil ini tidak berbahaya, tapi juga bukan fakta yang sebenarnya. Seiring bertambahnya usia anak, mulailah menjelaskan apa itu berbohong dan bantu anak memahami mengapa hal itu buruk. Pujilah anak karena telah bersikap jujur dan doronglah mereka untuk mengatakan yang sebenarnya.