Terputar

Title

Artist


Yamaha menyadari bahwa mereka bisa saja kehilangan bintang mereka Fabio Quartararo yang saat ini diincar pesaingnya, Honda

Ditulis oleh pada Agustus 17, 2023

Yamaha menyadari bahwa mereka bisa saja kehilangan bintang mereka Fabio Quartararo yang saat ini diincar pesaingnya, Honda.

Quartararo kembali mengungkapkan ketidaksenangannya mengendarai motor yang tidak kompetitif sehingga membuatnya tidak memiliki harapan untuk bersaing memperebutkan gelar MotoGP tahun ini.

Pembalap berusia 24 tahun tersebut masih tercecer di urutan ke-12 dalam klasemen pembalap. Rekan satu timnya, Franco Morbidelli, juga tidak lebih baik dan berada satu tingkat di bawah Quartararo.

Pembalap Prancis itu telah menunjuk tes Misano bulan depan–saat Yamaha akan menguji rencana mereka pada tahun 2024–sebagai penentuan apakah dirinya tetap bertahan atau tidak.

Managing Director Yamaha Lin Jarvis yang ditanya oleh GPOne apakah dia takut kehilangan Quartararo ke Honda memberi jawaban,”Saya tidak suka kata ‘takut’. Saya sadar, dan salah satu risikonya datang dari Honda karena mereka menginginkan pembalap top, dan Fabio salah satunya.”

Jarvis sangat menyadari untuk mempertahankan Quartararo, Yamaha harus memiliki motor yang kompetitif. Dia pun menegaskan pabrikan dari Jepang itu sangat fokus berupaya memperbaiki performa motor mereka.

Quartararo dikontrak oleh Yamaha untuk tahun 2024. Dia akan bekerja sama dengan Alex Rins, menjadi rekan barunya yang menggantikan Franco Morbidelli.

“Pasar pembalap tahun depan akan menunjukkan beberapa pergerakan yang menarik,” kata Jarvis.

“Apakah Marc Marquez akan bertahan atau pensiun, melanjutkan dengan Honda atau pabrikan lain? Yang saya tahu adalah kita harus mengubah sistem pengembangan kita. Kami terbuka, mungkin kami akan memiliki V4 di masa depan. Masih ada potensi dalam paket kami,” papar Jarvis.

Jarvis menegaskan Yamaha bisa kembali meraih kejayaan seperti yang mereka lakukan di era Valentino Rossi juga ketika mengantar Quartararo juara pada tahun 2021.

“Tahun ini kami kehilangan daya saing tetapi dua tahun lalu kami memenangi kejuaraan dunia bersama Fabio, dan kami memimpin kejuaraan hingga pertengahan 2022,” katanya.

Dia juga mengakui saat ini pabrikan Eropa telah menyalip pabrikan Jepang dan situasi ini tidak hanya terjadi di MotoGP tetapi juga di motorsport lainnya dan balap Formula 1 juga.

“Apakah ini masih akan terjadi di tahun 2024? Kita tidak bisa tahu. Kami tidak terlalu jauh, kami hanya kalah cukup banyak untuk tidak berada di Q2,” ujar pria berkebangsaan Inggris ini.


Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan