Kelompok teroris ISIS masih memiliki sekitar 5.000 hingga 7.000 anggota di bekas markasnya di Suriah dan Irak
Ditulis oleh redaksi pada Agustus 16, 2023
Kelompok teroris ISIS masih memiliki sekitar 5.000 hingga 7.000 anggota di bekas markasnya di Suriah dan Irak. Keberadaan mereka bisa menjadi ancaman teroris paling serius di Afghanistan. Demikian laporan pakar PBB pada Senin (14/8/2023).
Para pakar ini telah memantau pergerakan kelompok militan, yang juga dikenal dengan akronim Arabnya Daesh. Mereka mengatakan, selama paruh pertama tahun 2023 ancaman yang ditimbulkan oleh ISIS tetap tinggi di zona konflik dan rendah di area non-konflik.
Panel tersebut mengatakan dalam sebuah laporan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa, meskipun kehilangan kepemimpinan, kelompok tersebut masih melakukan aktivitas di Suriah dan Irak, dan risiko kebangkitannya tetap ada.
“Kelompok itu telah mengadaptasi strateginya, menyatukan dirinya dengan penduduk lokal, dan telah berhati-hati dalam memilih pertempuran yang kemungkinan akan mengakibatkan kerugian. Mereka membangun kembali dan merekrut dari kamp-kamp di timur laut wilayah Arab Suriah dan dari komunitas yang rentan, termasuk di negara-negara tetangga,” kata para ahli.
Kelompok ISIS mendeklarasikan kekhalifahan mereka pertama kali di wilayah di Suriah dan Irak yang direbutnya pada 2014. ISIS kemudian dinyatakan kalah di Irak pada 2017 setelah pertempuran tiga tahun yang menewaskan puluhan ribu orang dan kota-kota. dalam reruntuhan. Tetapi sel tidurnya tetap ada di kedua negara.
Meskipun operasi kontra-terorisme berkelanjutan, Daesh terus memimpin antara 5.000 dan 7.000 anggota di seluruh Irak dan Suriah. Kelompok teror ini sengaja mengurangi serangannya, dan fokus untuk memfasilitasi perekrutan dan reorganisasi, kata para ahli.
Di timur laut Suriah, sekitar 11.000 tersangka pejuang ISIS ditahan di fasilitas Pasukan Demokratik Suriah pimpinan Kurdi, yang telah memainkan peran penting dalam perang melawan ISIS, kata panel tersebut. Para pejuang termasuk lebih dari 3.500 warga Irak dan sekitar 2.000 dari hampir 70 negara, katanya.