PT Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) atau Grup GoTo pada kuartal II 2023 berhasil memperbaiki kinerja Ebitda yang disesuaikan sebesar 72% dari kuartal II 2022 yang minus Rp 4,3 triliun
Ditulis oleh redaksi pada Agustus 16, 2023
PT Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) atau Grup GoTo pada kuartal II 2023 berhasil memperbaiki kinerja Ebitda yang disesuaikan sebesar 72% dari kuartal II 2022 yang minus Rp 4,3 triliun menjadi minus Rp 1,2 triliun.
Direktur Utama Grup GOTO, Patrick Walujo menyampaikan, pemulihan ini didorong oleh peningkatan monetisasi dan optimalisasi insentif berkelanjutan. Perbaikan tersebut juga menunjukkan perseroan sudah berada di jalur yang tepat untuk mencapai Ebitda yang disesuaikan positif pada tahun ini.
“Mencapai titik impas bukan tujuan akhir. Pertumbuhan yang berkelanjutan dan menguntungkan lah yang harus kami capai,” kata Patrick Walujo dalam dalam keterangan resminya, Selasa (15/8/2023).
Untuk mencapai target tersebut, menurut Patrick butuh eksekusi yang tepat dan meningkatkan total pasar potensial untuk memperluas basis konsumen Perseroan. Selain membangun basis konsumen yang kuat pada kategori konsumen yang memprioritaskan kenyamanan.
Patrick menambahkan, GOTO juga akan memperluas basis konsumen tanpa insentif yang tidak dapat dipertahankan dalam jangka panjang. Khususnya, bagi konsumen yang mengutamakan value for money.
Direktur Keuangan Grup GOTO, Jacky Lo menyampaikan, didorong oleh pergerakan yang lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, GoTo juga telah memperbarui pedoman Ebitda Grup yang disesuaikan untuk tahun 2023 menjadi antara minus Rp 4,5 triliun dan minus Rp 3,8 triliun.
Pada kuartal II 2023, pendapatan bruto GoTo meningkat 6% jadi Rp 5,8 triliun. Hasil ini dicapai di tengah upaya pengurangan biaya insentif dan pemasaran produk sebesar 43% yang menghasilkan penghematan Rp 2,7 triliun. Untuk posisi kas dan setara kas Rp 25,4 triliun, serta fasilitas kredit sekitar Rp 4,65 triliun, dengan Rp 3,1 triliun belum digunakan per 30 Juni 2023.
Ganti Presdir
GoTo pada akhir Juni 2023 juga baru saja mengangkat Patrick Walujo sebagai direktur utama perseroan. Pemegang saham juga menyetujui pengunduran diri Patrick Walujo sebagai komisaris, sekaligus pengunduran diri Andre Soelistyo sebagai direktur utama GOTO sebelumnya.
Patrick menyampaikan, bersama jajaran direksi dan dengan bimbingan dari dewan komisaris, GOTO akan memperkuat sinergi ekosistem untuk mendorong kemajuan bagi Indonesia serta Asia Tenggara.
Nama Patrick Walujo sudah dikenal secara luas oleh para pelaku pasar. Northstar Group, firma private equity yang dibangunnya bersama Glenn Sugita bahkan menjadi perusahaan investasi yang sangat diperhitungkan. Patrick mengembangkan Northstar hingga total investasi mencapai US$ 3,3 miliar sejak 2007 di Asia Tenggara.
Sebelum mendirikan Northstar pada 2003, Patrick pernah menduduki jabatan strategis sebagai Senior Vice President di Pacific Century Ventures Ltd di Tokyo. Sebelumnya, Ia mengawali kariernya di dunia keuangan dengan Goldman Sachs dan sempat berkantor di London maupun Tokyo.
Salah satu sentuhan midasnya di Northstar adalah berinvestasi di PT Bank BTPN Tbk (BTPN). Bersama bankir Jerry Ng, hanya dalam kurun waktu satu dekade, aset BTPN tumbuh 10 kali dan menjadi salah satu bank dengan aset terbesar sebelum berganti kepemilikan ke SMBC pada tahun 2018.