Regulator siber Tiongkok mengumumkan proposal untuk mengurangi penggunaan smartphone di kalangan anak-anak di bawah 18 tahun maksimal 2 jam
Ditulis oleh redaksi pada Agustus 5, 2023
Regulator siber Tiongkok, Rabu (2/8/2023), mengumumkan proposal untuk mengurangi penggunaan smartphone di kalangan anak-anak di bawah 18 tahun maksimal 2 jam per hari dan mengharuskan penyedia perangkat pintar untuk memiliki “mode anak-anak”.
Proposal ini mengemuka setelah beredarnya video seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun di Guangxi mengancam akan membacok ayahnya dengan golok karena ayahnya telah mengambil ponselnya.
Peraturan yang diusulkan ini berada dalam periode dengar pendapat yang berlangsung hingga 2 September, tetapi pasar teknologi di Tiongkok sudah terguncang. Saham teknologi di Hong Kong turun pada hari Rabu, dengan Alibaba turun lebih dari 3% dan Bilibili turun hampir 7%, dan terus menurun sedikit pada hari berikutnya. Tencent turun lebih dari 3%, sementara Weibo turun lebih dari 5%.
Meskipun demikian, langkah ini tidak begitu mengejutkan. Pemerintah Presiden Xi Jinping telah berkali-kali mengatakan bahwa para pemuda penting bagi perkembangan Tiongkok, dan otoritas sebelumnya telah mengambil langkah-langkah untuk mengatur kecanduan teknologi di kalangan pemuda, seperti membatasi waktu bermain video game bagi anak-anak menjadi kurang dari 3 jam seminggu. Situs media sosial seperti Douyin, versi TikTok Tiongkok, dan platform microblogging Weibo, juga telah memberlakukan batasan serupa bagi anak-anak, termasuk batas harian 40 menit dan larangan pengguna di bawah usia 14 tahun.
Kecanduan smartphone diperburuk oleh pandemi Covid-19. Sebuah studi tahun 2022 dari peneliti di Universitas McGill, Kanada, menemukan bahwa Tiongkok, bersama Malaysia dan Arab Saudi, menempati peringkat tertinggi di antara 24 negara untuk penggunaan smartphone yang bermasalah. Surat kabar resmi Tiongkok, Global Times, mengakui masalah tersebut dengan mengutip hasil survei yang menunjukkan bahwa 21,3% anak-anak yang ditinggal (anak di bawah 16 tahun yang orang tuanya bekerja di luar kota asal) mengalami kecanduan smartphone secara serius.