Singapura terkenal dengan stabilitas politiknya, tetapi kini diguncang serangkaian skandal politik yang jarang terjadi.
Ditulis oleh redaksi pada Juli 20, 2023
Singapura terkenal dengan stabilitas politiknya, tetapi kini diguncang serangkaian skandal politik yang jarang terjadi.
Pekan lalu, seorang menteri senior di negara pulau itu ditangkap dalam penyelidikan korupsi. Penangkapan ini menandai yang pertama kalinya dalam empat dekade kasus korupsi terjadi.
Skandal kembali berlanjut pada hari Senin lalu, setelah dua anggota parlemen, salah satunya pernah dianggap sebagai calon perdana menteri, mengundurkan diri setelah terungkap bahwa mereka berselingkuh.
Skandal politik ini telah mengejutkan penduduk negara-kota, yang membanggakan reputasinya untuk pemerintahan yang bersih dan memiliki pemimpin dengan bayaran tertinggi di dunia.
Analis mengatakan, skandal yang terungkap dapat merusak dukungan untuk Partai Aksi Rakyat (PAP) yang telah berkuasa sejak 1959 dan memegang mayoritas besar di parlemen.
Mereka juga mengatakan ada keraguan kapan Perdana Menteri Lee Hsien Loong bisa menyerahkan tampuk kepemimpinan.
Pada hari Senin, Ketua Parlemen Tan Chuan-jin (54), dan sesama anggota parlemen Cheng Li Hui (47), mengundurkan diri dari partai dan badan legislatif karena “hubungan tidak pantas” mereka. Tan berstatus sudah menikah, sedangkan Cheng masih lajang.
Lebih banyak pertanyaan tentang transparansi muncul minggu lalu, ketika pengawas anti-korupsi Singapura menangkap Menteri Transportasi S Iswaran dan pengusaha hotel miliarder Ong Beng Seng. Kedua pria tersebut memainkan peran kunci dalam membawa Grand Prix Formula 1 ke Singapura pada tahun 2008.
Warga Singapura diberitahu Rabu (19/7/2023) bahwa Iswaran telah diminta untuk mengambil cuti dari tugas menterinya di tengah penyelidikan.
Wakil perdana menteri Lawrence Wong mengatakan kepada media lokal bahwa penyelidikan korupsi akan penuh, menyeluruh, dan independen, serta tidak ada yang akan disembunyikan.