Film Kutukan Peti Mati karya sutradara Irham Acho Bahtiar mengangkat sejarah Pulau Onrust di Kepulauan Seribu, Jakarta
Ditulis oleh redaksi pada Juli 18, 2023
Film Kutukan Peti Mati karya sutradara Irham Acho Bahtiar mengangkat sejarah Pulau Onrust di Kepulauan Seribu, Jakarta dalam balutan misteri dan horor.
“Onrust memiliki sejarahnya sendiri. Dulu katanya sempat menjadi tempat karantina haji zaman Belanda,” kata Acho dalam konferensi pers film tersebut di Jakarta, Senin (17/7/2023).
Diangkat dari novel “Sarcophagus Onrust” karya Astryd Diana Savitri, film produksi Balai Pustaka tersebut mengandung unsur sejarah yang dikemas dengan fiksi menarik.
“Lalu kami menggambarkan juga dengan peristiwa wabah di Eropa yang terjadi di masa lalu. Kita sembari belajar sejarah lah. Penulis sangat cerdas menurut saya, dia menggabungkan sejarah dengan fiksi dan menjadi sesuatu yang menarik,” lanjut Acho.
Astryd mengakui, adanya makam Maria Van de Velde yang berukir puisi di Pulau Onrust, tidak hanya menjadi daya tarik wisatawan. Melainkan memberi inspirasi dalam pembuatan kisah tersebut.
“Makam Maria Van de Velde dengan puisi menjadi menarik. Terkait ada tulisan Jehova. Pada abad ke-17 itu banyak saksi-saksi Jehova, kelompok kristiani yang hanya mempercayai monotheist, kepercayaan pada satu ketuhanan. Tapi pada abad 17, ada juga orang-orang yang tidak memahami makna Ketuhanan. Sehingga berkiblat pada iblis. Itu yang menjadi alasan kita menguak sejarah sedikit demi sedikit,” ungkap Astryd.
Dalam Film Kutukan Peti Mati, kejadian mistis penuh misteri dialami dua mahasiswa Arkeologi, Susan (Yoriko Angeline) dan Bram (Aliff Alli Khan).
Usai melakukan perjalanan ke Pulau Onrust dan mengunjungi makam berukir puisi, Bram menemukan sebuah buku kuno berbahasa Belanda. Setelah buku misterius itu diberikan kepada Susan, berbagai kejadian mistis terus menimpanya.
Arwah penasaran Maria van de Velde, Jan Koenraad (kekasih Maria), dan Hasan budak pengukir batu kuburan merasuki Susan. Tak hanya mereka, sosok lain yaitu iblis Dokter Machinebouw, dokter wabah penguasa kegelapan Pulau Onrust turut memburu jiwa Susan.
Bersama sang paman (Donny Damara) yang merupakan seorang profesor Arkeologi, mereka berusaha memecahkan misteri dan menyelamatkan Susan.