Tren harga, suplai, maupun permintaan properti diprediksi akan kembali meningkat memasuki pertengahan tahun 2023.
Ditulis oleh redaksi pada Juli 1, 2023
Tren harga, suplai, maupun permintaan properti diprediksi akan kembali meningkat memasuki pertengahan tahun 2023. Optimisme tersebut, menyusul berlanjutnya stimulus pemerintah.
Direktur Marketing Intiland wilayah Surabaya, Harto Laksono mengatakan, pembangunan infrastruktur publik secara masif yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya semakin meningkatkan nilai kawasan Surabaya Timur dalam jangka panjang.
“Kawasan Surabaya Timur adalah magnet bagi banyak konsumen dan investor properti, khususnya yang menginginkan produk-produk properti yang lebih terjangkau,” kata Harto di Surabaya, Jumat (30/6/2023).
Sementara, Direktur Utama PT Graha Abdael Sukses (GAS), Hans Wibisono mengungkapkan, pelaku industri properti lebih optimistis pada tahun ini menyusul meningkatnya permintaan properti yang didominasi kelas menengah atas.
“Bagi konsumen, tahun ini merupakan kesempatan terbaik untuk mendapatkan hunian. Terlebih, kondisi pasar properti mengindikasikan tanda-tanda pemulihan,” ujarnya.
Hans menjelaskan, pengembang perumahan di wilayah Surabaya Timur, saat ini kembali fokus menggarap segmen residensial kelas menengah dan menengah atas.
“Mayoritas proyek hunian yang dikembangkan dengan menonjolkan prospek investasi dan dukungan akses transportasi, yang memudahkan konsumen,” jelasnya.
Menurut Hans, PT Graha Abdael Sukses (GAS) yang merupakan perusahaan hasil kolaborasi PT Intiland Development Tbk (Intiland) dengan PT Abdael Nusa, saat ini mulai melakuan serah terima unit-unit hunian di kawasan terpadu Amesta Living Surabaya secara bertahap kepada konsumen.
Tahap pertama, lanjut dia, pihaknya menyerahterimakan sebanyak 81 unit rumah yang lokasinya berada di klaster Asva. Sebanyak 60 unit diserahkan secara bersama-sama kepada para pemilik pada 23-25 Juni 2023 dan sisanya diserahkan bertahap setelah tanggal tersebut.
“Proses serah terima unit hunian ini berjalan sesuai jadwal yang direncanakan dan menjadi komitmen pengembang atas kepercayaan konsumen,” kata Hans.
Hans mengungkapkan, Amesta Living merupakan proyek pengembangan kawasan terpadu yang lokasinya cukup strategis, yakni di Nol Outer East Ring Road (OERR) atau Jalan Lingkar Luar Timur Surabaya, Jawa Timur. Kawasan ini menyediakan beragam kebutuhan properti masyarakat, mulai dari hunian, SOHO, ritel, komersial, hingga lifestyle mall.
“Mayoritas konsumen adalah end user yang memang ingin tinggal di Amesta Living. Mereka adalah first home owner atau konsumen-konsumen yang ingin level-up hunian ke kawasan yang lebih baik,” ungkap Hans.
Harto Laksono menambahkan, salah satu kunci sukses penjualan Amesta Living adalah lokasi proyek yang sangat strategis di kawasan strategis Surabaya Timur dan berada di Nol Outer East Ring Road (OERR) atau Jalan Lingkar Luar Timur Surabaya.
“Lokasi proyek hunian ini mudah dijangkau dari Bandara Internasional Juanda maupun menuju pusat kawasan bisnis Surabaya,” kata Harto.