Terputar

Title

Artist


Angela begitu eksis sebagai pesinetron remaja, salah satunya lewat judul Bidadari bersama Marshanda

Ditulis oleh pada Juni 20, 2023

 Nama Angela Prisa mungkin saat ini asing di telinga masyarakat. Namun, di awal tahun 2000an, Angela begitu eksis sebagai pesinetron remaja, salah satunya lewat judul Bidadari bersama Marshanda. Tak lagi tampil di layar kaca, Angela Prisa kini nyatanya lebih memilih fokus untuk berbisnis.

Yang terbaru, perempuan 33 tahun itu baru saja mendirikan sebuah butik yang berlokasi di Dharmawangsa Square, Jakarta Selatan. Bukan sembarangan, butiknya tersebut secara spesifik menjual tas-tas branded merk Hermes.

Ditemui disela kesibukannya, Angela bisnisnya tersebut berawal dari kecintaannya terhadap tas dari brand tersebut sekitar 10 tahun belakangan. Dari situ, ia pun mulai berpikir untuk menjadikannya ladang bisnis mengingat pangda pasarnya yang cukup banyak di Indonesia.

“Saya suka Hermes semenjak 10 tahun lalu. Awal mulanya banyak teman arisan, klien, suka nanya, ‘kok tasnya bagus? tas apa?’ Sering juga saya diminta menjadi stylish untuk mix and macth baju dan tas Hermes apa yang cocok untuk dipakai,” ungkap Angela Prisa.

“Dari situ, aku punya ide kenapa nggak aku jalanin bisnis tas ini secara offline. Akhirnya aku buka Colleta ini,” sambungnya kemudian.

Sistem Consignment

Lebih lanjut, bersama dua orang teman baik yang kini menjadi partner bisnis, Angela pun memberanikan diri untuk membuka store offline yang menerapkan sistem consignment. Tak hanya barang baru, di Colleta, Angela juga menghadirkan tas Hermes preloves atau second dengan berbagai variasi harga.

“Ide awalnya dari aku sebagai owner. Lalu aku sampaiin lah ke Bening Prasetyo dan Gita Permata, mereka dua sahabat aku udah lama. Begitu aku sampaiin mereka juga setuju (kerjasama),” katanya.

Tak Mau Asal-Asalan

Dan, sadar jika barang-barang yang menjadi item bisnisnya itu memiliki nilai ekonomi yang mewah, Angela puntak mau asal-asalan membuka butik tas Hermes ini. Sebelum merealisasikan bisnisnya itu, ia sempat melakukan survei ke beberapa negara seperti Jepang, Singapura, dan Hongkong untuk diadaptasi di Colleta.

“Aku pelajari gimana mereka treatment konsumen, lalu bagaiman alur pembeliaannya, pengamanan juga ekstra banget. Aku juga buat Colleta ini nyaman juga buat konsumen,” pungkasnya.

 


Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan