120 orang yang berada di atas kapal feri terbakar di perairan Filipina tengah pada Minggu (18 Juni) telah berhasil diselamatkan, menurut pernyataan dari penjaga pantai
Ditulis oleh redaksi pada Juni 19, 2023
120 orang yang berada di atas kapal feri terbakar di perairan Filipina tengah pada Minggu (18 Juni) telah berhasil diselamatkan, menurut pernyataan dari penjaga pantai.
Kapal MV Esperanza Star, yang mengangkut 65 penumpang dan 55 awak kapal, terbakar pada saat fajar ketika sedang berlayar dari pulau Siquijor di selatan menuju pulau terdekat, yaitu Bohol, demikian dijelaskan oleh penjaga pantai.
Foto dan video yang dirilis oleh penjaga pantai menunjukkan kebakaran dan asap hitam yang keluar dari dua dek di salah satu sisi kapal feri tersebut, sementara personel penjaga pantai yang berada di atas kapal lain berusaha menggunakan meriam air untuk memadamkan api. Terlihat juga ada sebuah perahu nelayan dan kapal lain berdekatan dengan kapal feri yang terbakar.
Seorang juru bicara menyatakan bahwa api berhasil dipadamkan sekitar pukul 9.00 WIB. Namun, penyebab kebakaran masih belum diketahui.
Dua kapal penjaga pantai yang terlibat dalam operasi pemadaman kebakaran dan penyelamatan masih berada di sekitar lokasi kejadian. Namun, informasi mengenai keberadaan dan kondisi penumpang serta awak kapal yang berhasil diselamatkan tidak diungkapkan.
Kecelakaan laut sering terjadi di kepulauan Filipina dikarenakan seringnya terjadi badai, kurangnya perawatan kapal, kepadatan yang berlebihan, serta penegakan peraturan keselamatan yang buruk, terutama di provinsi-provinsi terpencil.
Pada bulan Maret, kebakaran terjadi dan melanda sebuah feri yang mengangkut sekitar 250 orang di lepas pantai selatan provinsi Basilan. Kebakaran tersebut berlangsung sepanjang malam dan menewaskan setidaknya 31 penumpang dan awak kapal, kata penjaga pantai.
Pada bulan Desember 1987, terjadi kecelakaan laut yang sangat fatal ketika kapal feri Dona Paz menabrak sebuah kapal tanker bahan bakar. Kecelakaan tersebut menyebabkan lebih dari 4.300 orang tewas, menjadikannya bencana maritim masa damai terburuk di dunia.