Terputar

Title

Artist


Berikut ini enam kontroversi Elon Musk setelah membeli Twitter senilai US$ 44 miliar:

Ditulis oleh pada Juni 15, 2023

Sejak diakuisisi Elon Musk, platform Twitter mengalami banyak perubahan. Bukan hanya dari sisi platform, perubahan besar juga terjadi di dalam perusahaan. Kebijakan yang diambil Elon Musk tak jarang mendapatkan komentar negatif dari pengguna dan juga para karyawannya.

Berikut ini enam kontroversi Elon Musk setelah membeli Twitter senilai US$ 44 miliar:

1. Pemecatan lewat cuitan
Baru satu bulan setelah mengambil alih Twitter, Elon Musk terlibat perselisihan dengan seorang insinyur perangkat lunak Twitter bernama Eric Frohnhoefer. Perselisihan tersebut bermula dari cuitan Eric di Twitter yang menentang pernyataan Elon Musk tentang kinerja lambat Twitter di berbagai negara. Perselisihan ini akhirnya berakhir dengan cuitan Elon yang memecat sang insinyur.

Advertisement

2. PHK besar-besaran melalui email
Langkah besar yang pertama dilakukan Elon Musk adalah dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 6.000 karyawan atau 80% dari total tenaga kerja. Alasannya agar Twitter bisa melalui masa-masa sulit di tengah krisis ekonomi global. PHK tersebut bahkan diumumkan melalui email.

3. Bekerja hingga tidur di kantor
Elon Musk punya target besar pada Twitter, sehingga seluruh tim yang masih bertahan harus bisa bekerja lebih keras. Beberapa petinggi Twitter bahkan harus tidur di kantor demi menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh Elon Musk. Salah satu contohnya adalah Direktur Manajemen Produk Twitter, Esther Crawford. Dalam unggahan seorang karyawan Twitter, terlihat Esther tertidur di lantai kantor dengan hanya berselimutkan sleeping bag.

Ini Daftar Kontroversi Terbesar Elon Musk Sejak Akuisisi Twitter
Direktur Manajemen Produk Twitter, Esther Crawford tertangkap kamera tidur berselimutkan sleeping bag dengan mata tertutup di antara meja-meja dan kursi kantor.

4. Memberlakukan tarif untuk akun bercentang biru
Kebijakan kontroversial Elon lainnya adalah memberlakukan tarif untuk akun dengan tanda centang biru. Pemilik akun yang ingin memiliki tanda centang biru diharuskan membayar sejumlah US$ 7,99 atau sekitar Rp 125.000. Sebagai kelanjutan dari kebijakan ini, Twitter pada April 2023 telah menghapus tanda centang biru dari akun pengguna yang belum mendaftar ke Twitter Blue.

Sebelum Elon Musk mengambil alih Twitter, tanda centang biru hanya diberikan kepada tokoh terkenal di pemerintahan, media, atau yang lainnya yang berisiko tinggi untuk ditiru.

5. Akun figur publik yang sudah meninggal diberi centang biru
Kebijakan Elon Musk tentang centang biru sempat membingungkan. Pasalnya Twitter justru memberikan tanda centang biru pada akun figur publik yang sudah meninggal dunia. Setelah ditelusuri, ternyata biaya langganan Twitter Blue beberapa akun figur publik tersebut dibayarkan oleh Elon Musk sendiri, antara lain Stephen King dan aktor William Shatner.

6. Tolak bayar tagihan Google Cloud
Kontroversi yang paling terbaru, Twitter dikabarkan telah menolak untuk membayar tagihan Google Cloud, setelah pembaruan kontraknya jatuh pada Juni 2023 ini. Keengganan Twitter membayar tagihan Google Cloud ini bisa berdampak pada tim kepercayaan dan terancamnya keamanan perusahaan media sosial itu. Laporan lain menyebutkan, Twitter mencoba menegosiasikan kembali kontraknya dengan Google, setidaknya sejak Maret lalu.


Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan