Terputar

Title

Artist


Film dokumenter Pulang Rimba yang diproduksi oleh Kreasi Prasasti Perdamaian (KPP) terus berupaya membangkitkan kesadaran masyarakat akan keberadaan suku anak dalam yang ada di Jambi

Ditulis oleh pada Juni 10, 2023

Film dokumenter Pulang Rimba yang diproduksi oleh Kreasi Prasasti Perdamaian (KPP) terus berupaya membangkitkan kesadaran masyarakat akan keberadaan suku anak dalam yang ada di Jambi agar bisa maju dan berkembang.

Salah satunya dengan melakukan roadshow dan diskusi singkat dengan menggaet mahasiswa ITB, YPM Salman, serta komunitas yang bergerak di bidang isu perdamaian dan toleransi di kota Bandung pada Rabu (7/6/2023) kemarin.

Hal itu diapresiasi oleh Produser sekaligus Sutradara Salman Film Academy, Iqbal Alfajri dalam keterangannya pada media, Kamis (8/6/2023).

“Film ini luar biasa dan perlu diapresiasi menurut saya sebagai filmmaker yang mampu mengangkat isu yang seksi terkait pendidikan di Suku Anak Dalam. Dengan film ini diharapkan menggugah kesadaran orang bahwa ilmu itu penting bagi siapapun itu,” ungkap Iqbal.

Iqbal menambahkan, beberapa wilayah di Sumatera yang lekat dengan daerah perkebunan sawit memang masih terbelakang dan merasakan adanya ketimpangan kualitas pendidikan dengan wilayah lain khususnya di Pulau Jawa. Sehingga dengan film ini Kementerian Pendidikan juga harus tahu dan punya langkah untuk bisa menyamakan pendidikan di daerah diluar Jawa agar bisa sama.

“Saya rasa memang pemerataan pendidikan masih perlu perhatian khusus, terutama memberikan fasilitas kepada SAD supaya semakin tanggap terhadap perubahan. Dan dengan adanya film dokumenter ini, kita berharap akan bisa mendapat perhatian pemerintah agar bisa menyamakan kualitas pendidikan dimanapun di wilayah Indonesia,” tambahnya.

Sementara itu, Pauzan yang kisahnya diangkat dalam film Pulang Rimba ini juga berharap kisah hidupnya bisa menjadi penyemangat masyarakat Suku Anak Dalam di Jambi dan suku-suku pedalaman lain untuk terus memperjuangkan mimpinya lewat pendidikan agar mereka tidak kalah kualitasnya dengan anak-anak lain di Indonesia.

“Saya merupakan orang rimba yang diberikan kesempatan untuk menamatkan perguruan tinggi. Film Pulang Rimba ini menjadi jembatan saya untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan bagi SAD dan juga suku pedalaman lain. Harapannya dengan film ini, bisa memotivasi mereka generasi muda di manapun untuk terus berjuang meraih pendidikan karena jarak dan waktu bukan lagi suatu penghalang buat kita untuk terus meraih mimpi menempuh pendidikan agar kita bisa membangun daerah kita jadi lebih maju,” tandasnya.

 


Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan